Nikmati Update Berita Terbaru dari Bicaraa.com Setiap Hari Melalui Saluran Whatsapp, Bisa Klik Disini
BICARAA.COM — Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Syarikat Islam Provinsi Gorontalo, Ridwan Monoarfa, menghadiri kegiatan Syarikat Islam Expo 2025 yang berlangsung di Plenary Hall, Jakarta Convention Center (JCC), pada 5–6 November 2025.
Kegiatan berskala nasional tersebut menjadi bagian dari gerakan dakwah ekonomi Syarikat Islam, yang berfokus pada upaya mewujudkan kemandirian umat melalui penguatan sektor ekonomi berbasis syariah.
Ridwan Monoarfa menyampaikan, dakwah ekonomi merupakan langkah nyata dalam memperjuangkan kesejahteraan masyarakat sekaligus memperkuat peran umat Islam dalam pembangunan ekonomi nasional.
“Kemandirian ekonomi umat harus terus diperjuangkan. Melalui wadah seperti Syarikat Islam Expo ini, kita belajar bahwa dakwah tidak hanya dilakukan di mimbar, tetapi juga lewat pemberdayaan ekonomi dan usaha nyata,” ujar Ridwan.
Ia menegaskan, semangat dakwah ekonomi Syarikat Islam sejalan dengan cita-cita pendiri pergerakan, H.O.S. Tjokroaminoto, yang menginginkan umat Islam menjadi mandiri dan bermartabat secara ekonomi.
Ridwan menilai, gerakan ekonomi umat yang berkeadilan dapat menjadi pondasi kuat bagi kedaulatan bangsa.
Dalam kegiatan tersebut, Syarikat Islam Expo 2025 menampilkan berbagai pameran produk unggulan, seminar nasional, serta diskusi tematik tentang penguatan ekonomi syariah dan koperasi umat.
Kegiatan ini juga menjadi ajang silaturahmi bagi pelaku ekonomi syariah dari berbagai daerah di Indonesia.
Ridwan berharap, semangat dakwah ekonomi yang diusung Syarikat Islam dapat dirasakan hingga ke daerah, termasuk Gorontalo.
Ia berkomitmen membawa semangat itu ke tingkat lokal dengan mendorong kolaborasi antara masyarakat, pelaku usaha, dan pemerintah daerah.
“Kita ingin semangat ekonomi syariah ini juga tumbuh di Gorontalo. Masyarakat harus berdaya dan mandiri secara ekonomi tanpa meninggalkan nilai-nilai keislaman,” tambahnya.
Menurut Ridwan, penguatan ekonomi umat bukan hanya soal peningkatan pendapatan, tetapi juga tentang membangun sistem ekonomi yang beretika dan berkeadilan sosial.
Dengan demikian, dakwah ekonomi menjadi bagian dari misi besar Syarikat Islam untuk membangun kesejahteraan yang berkelanjutan.
“Kita sedang berupaya mengembalikan khitah Syarikat Islam sebagaimana cita dan visi H.O.S. Tjokroaminoto: membangun martabat dan kemandirian bangsa melalui ekonomi umat,” tutupnya. (*)
