BICARAA.COM, GORONTALO– Pihak sekolah akhirnya memberikan pernyataan resmi terkait kasus pelecehan yang dilakukan oleh seorang oknum guru berinisial RM (48) di salah satu Sekolah Menengah Atas (SMA) di Provinsi Gorontalo.
Kepala Sekolah SMA 3 Kota Gorontalo, Syaiful Kadir, membenarkan bahwa kejadian tersebut memang terjadi di sekolah yang dipimpinnya.
“Benar bahwa guru tersebut melakukan pelecehan seksual secara verbal melalui chat WhatsApp ataupun telepon,” ungkap Syaiful saat diwawancarai bicaraa.com, Rabu (04/09/2024).
Syaiful menjelaskan bahwa informasi mengenai kasus ini baru diterima oleh pihak sekolah pada hari Senin sebelumnya.
Saat itu, Syaiful sedang bertugas di SMA 1 Asparaga, namun segera setelah informasi diterima, pihak sekolah langsung mengambil tindakan.
“Informasi itu kami terima pada hari Senin kemarin, dan meskipun saya berada di luar sekolah, teman-teman di sini sudah segera mengamankan pelaku di ruangan kepala sekolah,” ujarnya.
Setelah diamankan, pelaku dimintai klarifikasi pada hari berikutnya dalam sebuah pertemuan yang juga dihadiri oleh perwakilan Dinas Pendidikan Provinsi Gorontalo dan pengawas pembina.
“Berdasarkan wawancara, guru bersangkutan sudah mengaku melakukan tindakan tersebut melalui chat maupun telepon,” tambah Syaiful.
RM diketahui merupakan guru pindahan dari salah satu SMA di Kabupaten Bone Bolango dan telah mengajar di SMA 3 Kota Gorontalo selama lebih dari dua tahun.
“Yang bersangkutan adalah guru matematika dan mantan kepala sekolah, dan kami memang membutuhkan guru matematika, sehingga dinas menempatkannya di sini,” tuturnya.
Sebelumnya, viral di media sosial di salah satu akun Instagram gtlo.krlota, oknum guru di SMA 3 Gorontalo melakukan pelecehan kepada salah satu siswinya.
Terungkap kata-kata dari pesan whatsapp yang diterima oleh siswi yang memaksa dirinya dicium oleh oknum guru, namun ditolak olehnya.
“kk suka ba kiss pa ade,” tutur oknum guru dalam pesan whatsapp kepada siswinya. (*)
