Nikmati Update Berita Terbaru dari Bicaraa.com Setiap Hari Melalui Saluran Whatsapp, Bisa Klik Disini
GORONTALO, BICARAA.COM– Media sosial Gorontalo tengah digemparkan dengan beredarnya sebuah video berdurasi 48 detik yang menampilkan anggota DPRD Provinsi Gorontalo, Wahyu Moridu.
Video tersebut menuai perhatian publik karena memuat pernyataan kontroversial dari legislator Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) daerah pemilihan Pohuwato–Boalemo.
Dalam rekaman itu, Wahyu terlihat tengah mengemudi mobil bersama seorang perempuan yang merekam sambil tertawa.
Pada momen tersebut, ia melontarkan kalimat yang langsung mengundang reaksi keras dari masyarakat.
“Aman negara Makassar kita ji. Kita hari ini menuju Makassar menggunakan uang negara. Kita rampok saja uang negara ini…,” ujar Wahyu dalam video tersebut.
Menyikapi viralnya video tersebut, Wahyu akhirnya buka suara dan memberikan klarifikasi.
Saat dihubungi bicaraa.com, Jumat (19/9/2025), ia membenarkan bahwa sosok dalam video itu memang dirinya.
“Ya, benar itu saya. Saya minta maaf. Video itu direkam Oktober 2024, hanya bercanda, dan saya sadar ini salah,” ungkap Wahyu.
Ia menegaskan tidak ada maksud serius dari pernyataan yang terucap dalam video.
Menurutnya, ucapan tersebut murni kelalaian pribadi yang kini ia sesali.
“Saya akui ini murni kesalahan pribadi saya,” tambahnya.
Permintaan maaf itu secara khusus ia tujukan kepada masyarakat Gorontalo dan juga insan pers yang selama ini mendukung dan mengawasi jalannya pemerintahan daerah.
Wahyu menyatakan dirinya belajar dari peristiwa ini agar lebih berhati-hati dalam bersikap maupun berbicara di ruang publik.
Namun, ketika ditanya terkait keberadaan seorang perempuan yang ikut dalam rekaman, Wahyu belum bersedia memberikan penjelasan lebih jauh.
“Soal itu nanti saya sampaikan lewat konferensi pers. Saat ini saya masih fokus pada urusan partai,” katanya menutup pernyataan.
Video tersebut kini masih ramai diperbincangkan di berbagai platform media sosial, sementara publik menunggu kejelasan lebih lanjut dari langkah Wahyu Moridu setelah kontroversi ini. (*)
