Nikmati Update Berita Terbaru dari Bicaraa.com Setiap Hari Melalui Saluran Whatsapp, Bisa Klik Disini
GORONTALO, BICARAA.COM– Selain biaya kuliah sebesar Rp19 juta, Universitas Bina Mandiri (UBM) Gorontalo juga mendapat sorotan terkait biaya studi banding dan magang yang harus dibayar oleh mahasiswa, yakni sebesar Rp12 juta.
Informasi yang diterima bicaraa.com mengungkapkan biaya ini harus dilunasi pada bulan Januari 2025, namun tidak ada transparansi terkait rincian biaya tersebut.
Hal ini memicu pertanyaan di kalangan mahasiswa dan orang tua mahasiswa.
Menanggapi hal tersebut, Rektor UBM Gorontalo, Titin Dunggio, memberikan klarifikasi dalam konferensi pers pada Senin (20/01/2025).
Titin menjelaskan, rincian biaya studi banding dan magang tidak diumumkan secara rinci karena kegiatan tersebut dikelola oleh pihak travel atau pihak ketiga.
“Jadi biaya itu dikelola oleh travel yang mengatur kegiatan. Pihak kampus hanya menegosiasikan harga dengan travel, bukan kampus yang menerima dan mengelola dana tersebut,” ujar Titin.
Titin juga menambahkan, biaya sebesar Rp12 juta tersebut mencakup seluruh kebutuhan mahasiswa selama mengikuti kegiatan studi banding dan magang.
Studi banding yang akan dilaksanakan di luar negeri berlangsung selama tujuh hari, sementara magang dilaksanakan di dalam negeri selama satu bulan.
“Kami selalu bernegosiasi dengan pihak travel untuk menurunkan harga tersebut, sehingga biaya yang dibayar mahasiswa bisa lebih rasional,” tambah Titin.
Rektor UBM Gorontalo berharap, penjelasan yang disampaikan dapat memberikan pemahaman yang jelas mengenai biaya studi banding dan magang, serta meyakinkan mahasiswa dan orang tua mengenai transparansi kegiatan yang dilakukan di luar kampus.
“Dengan klarifikasi ini, diharapkan tidak ada lagi kesalahpahaman terkait biaya tambahan yang dibebankan kepada mahasiswa,” tutupnya. (*)
