BICARAA.COM, POHUWATO– Sunaryo (54), seorang ojek perahu yang mengantar wisatawan ke Wisata Torosiaje, yang terletak di Kecamatan Popayato, Kabupaten Pohuwato, Gorontalo, memiliki kisah hidup yang penuh inspirasi.
Meskipun penghasilannya tidak besar, Sunaryo mampu memberikan pendidikan tinggi untuk anak-anaknya dan mengabdi kepada masyarakat.
Setiap hari, Sunaryo menerima upah sebesar Rp 5.000 per orang untuk setiap wisatawan yang menggunakan perahunya menuju pemukiman warga Desa Torosiaje, yang terletak sekitar 2 km dari daratan.
Jika wisatawan ramai, terutama saat weekend atau libur nasional, Sunaryo bisa mendapatkan penghasilan sekitar Rp 100.000 per hari.
Namun, pada hari biasa dengan jumlah wisatawan yang lebih sedikit, penghasilannya bisa kurang dari itu.
Meskipun penghasilannya terbatas, Sunaryo merasa bersyukur bisa memenuhi kebutuhan hidup keluarganya dan memberikan pendidikan yang layak untuk anak-anaknya.
“Meski hanya menjadi sopir perahu yang mengantarkan wisatawan, saya merasa bersyukur. Penghasilan saya memang kecil, tetapi alhamdulilah anak-anak saya bisa sarjana,” ungkapnya dengan senyum bangga.
Keberhasilan Sunaryo dalam mendidik anak-anaknya menjadi kebanggaan tersendiri baginya.
Anak pertama Sunaryo kini bekerja sebagai guru, sementara anak kedua menjadi tenaga kesehatan yang mengabdi di Desa Torosiaje.
Bagi Sunaryo, melihat anak-anaknya sukses merupakan pencapaian yang sangat berarti.
Selain itu pekerjaannya sebagai sopir perahu bukan hanya tentang mencari nafkah, tetapi juga merupakan bagian dari kontribusinya untuk memajukan pariwisata di Gorontalo.
“Yang penting bagi saya adalah bisa terus mengantar wisatawan untuk melihat keindahan Desa Torosiaje. Desa ini sangat istimewa, dan saya ingin lebih banyak orang tahu tentang keindahannya. Saya ingin Torosiaje tetap menjadi ikon wisata Gorontalo,” tambah Sunaryo.
Dengan hati yang tulus, ia merasa bangga bisa memperkenalkan keindahan Desa Torosiaje kepada para wisatawan.
“Hanya satu juga keinginan saya, Torosiaje bisa menjadi wisata bahari yang populer di Gorontalo, bahkan di seluruh Indonesia,” tutupnya dengan penuh harapan. (*)
