BICARAA.COM, GORONTALO – Pasar Sentral Kota Gorontalo, yang dulu menjadi pusat perbelanjaan utama bagi masyarakat Kota Gorontalo, kini menghadapi penurunan jumlah pengunjung dan pembeli.
Imbas kondisi tersebut memicu kekhawatiran di kalangan pedagang, termasuk Fatma (45), pedagang bahan pokok yang merasakan dampak dari sepinya pasar.
Dikeluhkan Fatma, meskipun Pasar Sentral telah diperbarui dengan fasilitas yang lebih baik, hal ini tidak sama sekali meningkatkan kunjungan pembeli.
“Bagini keadaan pasar sentral, sangat sunyi, padahal harga di sini biasa-biasa saja, bahkan tergolong murah,” ungkap Fatma kepada bicaraa.com, Sabtu (05/10/2024).
Pandangan berbeda disampaikan oleh Lina (32) salah satu pengunjung Pasar Sentral Kota Gorontalo.
Dijelaskannya, salah satu alasan pasar tersebut kurang menarik bagi pelanggan adalah karena pergantian harga yang sering terjadi dalam waktu singkat.
“Awalnya saya sering belanja di Pasar Sentral karena lokasinya yang strategis, tapi sekarang harga barang sering naik-turun,” katanya.
Lina juga menambahkan sebagai konsumen, ia lebih memilih tempat perbelanjaan yang menawarkan harga terjangkau dan kualitas yang baik.
Ia juga menyampaikan keluhannya terkait kenaikan harga beberapa bahan pokok seperti minyak kelapa dan cabe rawit.
“Sekarang ini saja harga cabe rawit yang sudah dibersihkan mencapai delapan puluh ribu, sedangkan yang belum dibersihkan sekitar tujuh puluh ribu,” jelasnya.
Ia juga membandingkan Pasar Sentral dengan pasar harian yang berpindah-pindah lokasi, yang menurutnya lebih ramai karena harga di sana lebih terjangkau dan variasi kebutuhan rumah tangga lebih banyak tersedia. (*)
