Nikmati Update Berita Terbaru dari Bicaraa.com Setiap Hari Melalui Saluran Whatsapp, Bisa Klik Disini
GORONTALO, BICARAA.COM – Ketua DPRD Provinsi Gorontalo, Thomas Mopili, menegaskan bahwa peringatan Hari Kesaktian Pancasila tidak boleh hanya dimaknai sebagai seremoni tahunan, melainkan menjadi momentum memperkokoh persatuan bangsa.
Hal itu ia sampaikan usai menghadiri Upacara Hari Kesaktian Pancasila Tingkat Provinsi Gorontalo yang digelar di Rumah Jabatan Gubernur, Rabu (1/10/2025).
Upacara dipimpin langsung oleh Gubernur Gorontalo dan dihadiri Wakil Gubernur, Forkopimda, serta jajaran pimpinan OPD Pemprov Gorontalo.
Menurut Thomas, tanggal 1 Oktober adalah pengingat sejarah bagaimana Pancasila mampu menjadi benteng dalam menghadapi rongrongan ideologi yang mengancam kedaulatan bangsa.
“Hari ini bukan sekadar mengenang peristiwa sejarah, tetapi bagaimana Pancasila membuktikan kesaktiannya melawan ancaman yang ingin merobohkan negara. Itu harus kita resapi bersama,” ujarnya.
Ia menekankan, generasi muda harus diberikan pemahaman mendalam tentang arti Hari Kesaktian Pancasila.
Bukan hanya dalam bentuk seremonial, melainkan penanaman nilai yang nyata dalam kehidupan sehari-hari.
“Kita harus wariskan nilai Pancasila ini. Bukan sekadar dibacakan, tapi menjadi semangat yang hidup di tengah masyarakat. Tanggal 1 Oktober harus jadi pengingat bahwa persatuan adalah kekuatan bangsa,” tegasnya.
Thomas juga mengingatkan tantangan zaman semakin kompleks. Pengaruh globalisasi, teknologi, hingga ancaman disintegrasi harus dihadapi dengan dasar Pancasila sebagai perekat bangsa.
“Peringatan ini harus jadi dasar pijakan kita untuk membangun bangsa. Dengan Pancasila, kita bisa berdiri tegak menghadapi berbagai ujian yang pernah dan akan datang,” kata Ketua DPRD itu.
Ia berharap momentum ini dapat memperkuat ketahanan sosial di Gorontalo.
Menurutnya, masyarakat perlu menyadari bahwa persatuan adalah modal utama dalam menjaga stabilitas pembangunan daerah maupun bangsa.
“Kalau kita kokoh dalam persatuan, tidak ada kekuatan yang bisa merobohkan kita. Pancasila adalah dasar sekaligus pelindung dalam setiap perjuangan,” tambah Thomas.
Upacara berlangsung khidmat dengan mengangkat tema “Pancasila Perekat Bangsa Menuju Indonesia Raya”.
Tema ini mencerminkan semangat kebersamaan, gotong royong, dan penguatan nilai-nilai Pancasila di tengah dinamika kehidupan berbangsa dan bernegara.
Bagi Thomas Mopili, Hari Kesaktian Pancasila adalah pengingat sekaligus ajakan agar semua elemen masyarakat menjadikan Pancasila bukan hanya simbol, melainkan pedoman nyata dalam mengelola kehidupan berbangsa.
“Perjuangan yang tegak lurus akan selalu mendapat kekuatan dan perlindungan dari Tuhan Yang Maha Esa,” tutupnya. (*)
