Gorontalo

Jubir: Tidak Ada Sosok yang Bisa Gantikan Rachmat Gobel di Gorontalo

×

Jubir: Tidak Ada Sosok yang Bisa Gantikan Rachmat Gobel di Gorontalo

Sebarkan artikel ini
Hendrik Saidi, Juru Bicara (Jubir) Rachmat Gobel di Gorontalo, Foto: (Aset/Pribadi)

Nikmati Update Berita Terbaru dari Bicaraa.com Setiap Hari Melalui Saluran Whatsapp, Bisa Klik Disini


GORONTALO, BICARAA.COM– Menyikapi pemberitaan yang menyebutkan adanya desakan agar Rachmat Gobel mundur dari jabatannya sebagai Ketua DPW Partai NasDem Gorontalo, jajaran internal partai memberikan tanggapan tegas.

Hendrik Saidi, Juru Bicara Rachmat Gobel di Gorontalo, menilai tudingan tersebut tidak memiliki dasar yang kuat.

Ia menegaskan, hingga saat ini belum ada sosok yang mampu menandingi kebijaksanaan dan loyalitas Rachmat Gobel dalam membesarkan NasDem di Gorontalo.

“Kalau ada sosok yang di atas atau lebih dari Pak RG silakan saja, tetapi sampai saat ini tidak ada. Faktanya, belum ada tokoh yang bisa menyamai kepedulian, integritas, dan dedikasi beliau untuk NasDem Gorontalo,” kata Hendrik.

Menurutnya, dinamika di tubuh partai adalah hal yang wajar, termasuk evaluasi terhadap kinerja pengurus di tingkat kabupaten dan kota.

Sebagai contoh, NasDem Bone Bolango yang sempat mengalami kekalahan dalam kontestasi politik tahun lalu, dan kini sedang melakukan perampungan struktur, langkah tersebut menurutnya bagian dari kerja-kerja internal untuk memperkuat partai, bukan melemahkan soliditas kader.

“Apa yang terjadi di Bone Bolango kita jadikan evaluasi. Perampingan dan penyusunan ulang struktur adalah strategi agar ke depan semua bisa berjalan lebih baik. Kritik dari luar tentu boleh, tetapi jangan diarahkan untuk merusak kepercayaan kader kepada ketua. Karena menyerang figur dengan narasi yang tidak berdasar sama sekali tidak bermanfaat,” ujarnya.

Ia juga menambahkan, kepemimpinan Rachmat Gobel justru menghadirkan banyak kontribusi nyata. Dari sisi politik, kehadirannya sebagai Anggota DPR RI memberi nilai tambah besar bagi NasDem Gorontalo. Dari sisi sosial, kedekatan RG dengan masyarakat terlihat dari sejumlah program peningkatan pariwisata, umkm dan pembangunan lainnya.

“Beliau bukan hanya memimpin secara organisatoris, tetapi juga menghadirkan manfaat nyata. Dari akses pembangunan, wisata hingga kepedulian kepada masyarakat kecil, semua itu beliau tunjukkan. Jadi kalau ada yang bilang beliau layak mundur, itu jelas tidak masuk akal,” lanjut Hendrik.

Hendrik menekankan, soliditas internal menjadi syarat utama menyongsong Pemilu 2032. Meski pemilu serentak 2024 baru saja berlalu, ia menilai konsolidasi dini sangat penting agar partai tetap relevan dan mampu memperluas dukungan.

“Kita tidak bisa menunggu lama. Konsolidasi harus jalan dari sekarang, dan di bawah kepemimpinan Pak RG, saya yakin semua akan lebih terarah,” katanya.

Sementara itu, Wakil Ketua DPW NasDem Gorontalo yang juga Ketua Komisi II DPRD Provinsi Gorontalo, Mikson Yapanto menambahkan, mekanisme penunjukan kepemimpinan di Partai NasDem sudah jelas sejak awal berdiri.

Ia menilai tidak tepat jika ada pihak yang membandingkan mekanisme internal NasDem dengan partai-partai lama.

“NasDem ini masih tergolong baru, sehingga dalam penunjukan pimpinan baik di DPD maupun DPW sejak awal dilakukan langsung oleh DPP. Pola ini berlaku konsisten hingga sekarang, bukan hanya di Gorontalo tetapi juga di seluruh Indonesia,” kata Mikson.

Dia menambahkan, sistem penunjukan dari DPP dilakukan untuk menghindari perpecahan akibat banyaknya kepentingan di tingkat lokal.

Menurutnya, bahkan partai-partai yang dulunya memakai mekanisme musyawarah kini mulai mengarah ke pola penunjukan karena dianggap lebih efektif menjaga kesatuan.

“Sekarang hampir semua partai sudah begitu, karena banyak pertimbangan. Yang utama adalah integritas dan loyalitas. Dan DPP punya hak penuh untuk menunjuk siapa pun yang dianggap mampu membawa partai,” jelas Mikson.

Mikson juga menekankan, kehadiran Rachmat Gobel justru merupakan kekuatan besar bagi NasDem Gorontalo. Dengan posisinya sebagai Anggota DPR RI, Rachmat Gobel mampu menjembatani kepentingan daerah dengan pusat.

“Pak Rachmat Gobel itu figur nasional yang punya jaringan luas. Beliau duduk di kursi DPR RI sekaligus memiliki kepedulian besar pada Gorontalo. Itu aset besar yang harus kita jaga, bukan malah dipertanyakan,” tegasnya.

Lebih lanjut, Mikson mengingatkan seluruh kader agar tidak terjebak pada isu-isu yang bisa memecah belah. Menurutnya, sejarah politik menunjukkan bahwa banyak partai hancur bukan karena kalah dalam pemilu, tetapi karena pecah di dalam.

“Loyalitas kepada partai itu utama. Jangan sampai kita terjebak dalam kepentingan sempit. Kalau ada yang berbeda pandangan, mari kita selesaikan lewat mekanisme internal, bukan dengan melempar isu ke publik,” kata Mikson.

Ia juga menegaskan peran Rachmat Gobel di Gorontalo bukan hanya simbolis, melainkan strategis. Dengan kapasitas nasionalnya, RG dinilai mampu membawa aspirasi masyarakat Gorontalo lebih didengar di tingkat pusat.

“Pertarungan politik sekarang bukan hanya soal siapa yang populer di daerah, tetapi juga soal strategi nasional. Kita perlu figur yang bisa menjembatani kepentingan daerah dengan pusat, dan itu dimiliki oleh Pak Rachmat Gobel,” tutupnya. (*)

Share:   

Baca Berita Kami Lainnya di: 
Image
Image