Nikmati Update Berita Terbaru dari Bicaraa.com Setiap Hari Melalui Saluran Whatsapp, Bisa Klik Disini
POHUWATO, BICARAA.COM – Ketua Komisi II DPRD Provinsi Gorontalo, Mikson Yapanto, dari Daerah Pemilihan VI Pohuwato–Boalemo, melaksanakan Reses Masa Persidangan Pertama Tahun Sidang 2025–2026 di Desa Bumi Bahari, Kecamatan Popayato, Kabupaten Pohuwato, Kamis (27/10/2025).
Kegiatan tersebut dihadiri puluhan warga yang antusias menyampaikan berbagai aspirasi, terutama terkait penguatan sektor pertanian dan pengembangan usaha mikro kecil menengah (UMKM).
Salah satu warga, Ahmad Radzak (52), menyampaikan keluhannya mengenai sulitnya memperoleh bibit unggul yang cocok dengan kondisi lahan di Bumi Bahari.
Menurutnya, banyak petani terpaksa menggunakan bibit seadanya karena ketiadaan distribusi langsung dari dinas pertanian.
“Sudah lama kami berharap ada bantuan bibit yang benar-benar sesuai dengan tanah di sini. Kadang yang datang tidak cocok, akhirnya gagal panen. Kami butuh perhatian agar petani bisa lebih produktif,” ungkap Ahmad.
Ia juga menambahkan ketersediaan pupuk dan alat pertanian modern masih menjadi kendala utama bagi petani di desanya.
“Kalau pupuk dan bibit lancar, hasil pasti meningkat. Ekonomi warga pun ikut naik,” tambahnya.
Selain sektor pertanian, aspirasi juga datang dari pelaku usaha kecil.
Nurhayati Moha (39), seorang ibu rumah tangga yang menjalankan usaha kue rumahan, berharap ada dukungan modal dan pelatihan usaha bagi UMKM di Bumi Bahari.
“Banyak ibu-ibu yang mau berusaha, tapi terkendala alat dan modal. Kalau ada bantuan alat produksi atau pelatihan manajemen usaha, kami bisa lebih maju,” ucap Nurhayati.
Menurutnya, potensi usaha kecil di desa cukup besar, apalagi jika mendapat bimbingan untuk mengembangkan produk hingga ke pasar yang lebih luas.
Menanggapi hal tersebut, Mikson Yapanto menegaskan aspirasi masyarakat terkait pertanian dan UMKM akan menjadi prioritas pembahasan bersama dinas teknis di tingkat provinsi.
“Permasalahan bibit dan penguatan UMKM ini tidak boleh diabaikan. Dua sektor ini adalah nadi ekonomi rakyat, jadi harus diperjuangkan dengan serius,” ujar Mikson.
Ia menambahkan, pihaknya akan mengawal hasil reses agar bisa masuk dalam program kerja pemerintah daerah ke depan.
“Kami akan terus bersinergi dengan dinas terkait supaya bantuan yang diberikan tepat sasaran dan berkelanjutan,” tandasnya.
Mikson juga menekankan pentingnya mendengarkan langsung suara masyarakat di lapangan.
“Reses ini bukan hanya formalitas, tapi sarana bagi kami menyerap aspirasi dan memastikan pembangunan benar-benar dirasakan rakyat,” tutupnya. (*)












