BICARAA.COM-Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, mengalami bencana banjir bandang dan tanah longsor yang telah merugikan 189 kepala keluarga atau sekitar 835 jiwa.
Wilayah yang terdampak meliputi sejumlah desa di tiga kecamatan, yaitu Kabila, Tilongkabila, dan Suwawa Selatan.
Di Kecamatan Suwawa Selatan, seorang petani bernama Mahmud Patalangi (40) menjadi korban tanah longsor yang menimpa rumahnya di Desa Bondawuna.
Meski tidak ada korban jiwa, bangunan dapur keluarga Mahmud mengalami kerusakan akibat amblesnya tanah longsor. Kerugian diperkirakan mencapai Rp.25 juta.
Dikabarkan, Rumah Yunus, yang berada di tepi tebing, menjadi tidak aman saat hujan deras yang berlangsung lama.
Tebing tersebut akhirnya tidak mampu menahan beban, menyebabkan longsor pada pukul 14.00 Wita.
Yoan Achril Babyonggo Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BDBD) Kabupaten Bonebolango menyampaikan, total korban saat ini yang berhasil dievakuasi berjumlah 76 keluarga dan 377 jiwa.
“Hingga tadi malam di Desa Poowo Kecamatan Kabila saja, jumlah korban mencapai 76 kepala keluarga atau 377 jiwa,” ungkapnya.
Kalaupun di data ungkap Yoan, korban banjir di Kecamatan Suwawa Selatan terdiri dari Desa Bonda Raya dengan 65 kepala keluarga atau 304 jiwa.
Sedangkan di Desa Bondauna 2 kepala keluarga atau 6 jiwa, Desa Molintogupo 1 kepala keluarga atau 3 jiwa, dan Desa Libungo 12 kepala keluarga atau 35 jiwa.
Dalam keterangan lanjutan, Yoan juga menyampaikan, bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi di Kabupaten Bonebolango karena curah hujan yang tinggi.
Yang dimulai dari pukul 12:45 hingga 19:20 Wita. Akibatnya, anak sungai meluap dan sejumlah tanggul jebol.
“Memang curah hujan kemarin sangat tinggi di Provinsi Gorontalo, terkhusus di Kabupaten Bonebolango. itu penyebabnya!” paparnya.
Saat ini lanjut Yoan, BPBD Bone Bolango bersama Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops), telah melakukan tindakan penanganan.
Salah satunya melakukan pemantauan langsung ke lokasi bencana, pendataan jumlah korban, dan penyaluran bantuan logistik berupa makanan siap saji.
Pusdalops BPBD juga aktif melakukan pemantauan melalui perangkat radio komunikasi, serta menjalin koordinasi dengan instansi terkait, tom reaksi cepat (TRC), Satgas, Pusdalops-Relawan, dan masyarakat setempat.
Upaya ini dilakukan untuk memastikan respons cepat dan efektif dalam mengatasi dampak bencana yang melibatkan puluhan kepala keluarga di Kabupaten Bone Bolango. (*)