Liputan khusus (Lipsus) ini dilakukan oleh Reporter bicaraa.com (Della Rahmat). Pemberitaan dilakukan untuk mendukung perlindungan korban dari kasus child grooming.
BICARAA.COM, GORONTALO– Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Provinsi Gorontalo mengambil langkah cepat dengan memberikan pendampingan dan bantuan hukum bagi siswa yang terlibat dalam video syur Bersama oknum Guru DH.
Kepada bicaraa.com, Sabtu (26/9/2024), Sekretaris Dinas PPPA Provinsi Gorontalo, Helmi Tantu, menyampaikan komitmen penuh untuk melindungi hak-hak korban.
Helmi mengungkapkan rasa prihatin terhadap setiap kasus yang melibatkan anak di bawah umur, apalagi yang terkait dengan kekerasan seksual.
“Kami siap memberikan pendampingan maksimal, baik secara hukum maupun psikologis, agar korban tidak mengalami trauma berkepanjangan,” tegas Helmi.
Saat ini lanjut Helmi, langkah awal telah diambil oleh Dinas PPPA Kabupaten Gorontalo dengan melakukan jangkauan, pendampingan, dan asesmen terhadap korban.
Helmi juga menjelaskan dari awal viral pihak PPPA Kabupaten yang pertama kali bertindak melindungi korban, kemudian dilanjutkan dengan koordinasi dan komunikasi bersama PPPA Provinsi Gorontalo.
Helmi juga mengungkapkan bahwa pihaknya telah menawarkan fasilitas rumah aman dari Unit Pelaksana Teknik Daerah (UPTD) PPPA sebagai tempat perlindungan bagi korban. Namun, pihak keluarga menolak tawaran tersebut.
“Saya tidak bisa memastikan alasan penolakan tersebut. Mungkin saja keluarga ingin menjaga agar korban tetap dekat dengan mereka dan merasa lebih nyaman,” tutupnya. (*)
