BICARAA.COM, GORONTALO– Anggota DPR RI Rachmat Gobel bertekad untuk mencetak 10 ribu generasi milenial dan generasi muda Indonesia untuk menjadi pengusaha di bidang elektronika.
Menurutnya, para generasi muda Indonesia harus dilatih untuk menjadi pribadi yang mandiri dan memiliki keterampilan teknis yang memadai.
Untuk itu, Rachmat Gobel berkolaborasi dengan berbagai pihak guna menyelenggarakan pelatihan yang fokus pada sektor elektronika.
Dalam acara Temu Mitra Industri yang berlangsung pada Selasa, 12 November 2024, di Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Bekasi, Jawa Barat, Rachmat Gobel menyampaikan pelatihan akan dilakukan menggandeng berbagai pihak, termasuk kementerian terkait dan perusahaan besar seperti Panasonic Gobel.
Pada acara tersebut, hadir juga Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli, Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masaki Yasushi, serta para pimpinan perusahaan seperti Presiden Federasi Serikat Pekerja Panasonic Gobel Djoko Wahyudi dan Wakil Direktur Utama Panasonic Gobel Indonesia Heru Santoso.
Pada kesempatan yang sama, dilakukan juga peresmian Panasonic HVAC Training Center (PHTC), pusat pelatihan dan sertifikasi di bidang Heating, Ventilating, and Air Conditioning (HVAC).
Pusat pelatihan ini akan melayani masyarakat umum, khususnya pencari kerja yang ingin meningkatkan keterampilan teknis mereka di bidang tata udara dan ventilasi.
Para peserta pelatihan akan dilatih dalam keterampilan praktis, pemahaman produk, instalasi, perbaikan, teknik pengelasan (brazing), serta perawatan sistem HVAC. Lulusannya akan mendapatkan sertifikat dari Panasonic atau Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
Tantangan Tingginya Pengangguran di Indonesia
Dalam kesempatan tersebut, Rachmat Gobel juga menyoroti tingginya tingkat pengangguran di Indonesia, yang menurut data mencapai 4,91% atau sekitar 7,47 juta jiwa per September 2024.
Angka ini masih tergolong tinggi jika dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya, seperti Thailand, Malaysia, dan Vietnam.
Hal ini menjadi perhatian serius bagi Rachmat Gobel, mengingat sektor pendidikan di Indonesia masih banyak didominasi oleh lulusan dengan tingkat pendidikan rendah, terutama lulusan SD dan SMP.
Namun, Rachmat Gobel melihat adanya potensi besar dalam generasi milenial Indonesia yang saat ini berada pada usia produktif.
“Bonus demografi ini adalah keuntungan bagi Indonesia. Kita harus memanfaatkannya untuk mencetak lebih banyak pengusaha muda yang memiliki keterampilan teknis yang sesuai dengan kebutuhan pasar,” ujar Gobel.
Peluang Usaha di Bidang Elektronika
Sebagai pengusaha di bidang elektronika, Rachmat Gobel melihat sektor perawatan dan perbaikan produk elektronika, terutama produk-produk seperti pendingin ruangan (AC) dan kulkas, memiliki peluang bisnis yang besar.
Rachmat Gobel menargetkan untuk mencetak 10 ribu pengusaha muda yang akan bekerja di sektor layanan perawatan dan reparasi produk elektronik di seluruh Indonesia.
Karena menurutnya, setiap tahun, Indonesia diperkirakan menjual sekitar 4,5 juta unit AC, dengan kebutuhan teknisi yang sangat besar untuk pemasangan dan perawatan. Untuk itu, Rachat Gobel menekankan perlunya peningkatan keterampilan teknis di bidang ini.
“Jumlah kecamatan di Indonesia ada 7.288, dan saya ingin setiap kecamatan memiliki setidaknya satu teknisi AC. Bahkan di kota-kota besar, bisa ada satu teknisi untuk setiap kelurahan. Ini adalah peluang usaha yang besar bagi generasi muda yang ingin memiliki penghasilan,” tegasnya.
Program Pendidikan Gratis dan Kolaborasi Internasional
Selain melatih generasi muda Indonesia di bidang AC, Rachmat Gobel juga mengungkapkan Panasonic Gobel sudah menjalin kerja sama dengan berbagai Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan pusat layanan AC di seluruh Indonesia untuk mengadakan pelatihan gratis bagi teknisi AC.
Tidak hanya itu, mereka juga membuka kesempatan bagi para pemuda Indonesia yang ingin magang dan bekerja di Jepang, yang saat ini membutuhkan tenaga kerja terampil.
“Pasar tenaga kerja Jepang kini didominasi oleh pekerja dari China, Vietnam, dan Nepal. Kita perlu mempersiapkan generasi muda Indonesia agar bisa bersaing di pasar global,” tambah Gobel. (*)