Kontrol

Proyek Drainase Teratai Dinilai Asal Kerja, Warga Geram Tak Tersentuh Banjir

×

Proyek Drainase Teratai Dinilai Asal Kerja, Warga Geram Tak Tersentuh Banjir

Sebarkan artikel ini
Tampak Proyek Drainase di Desa Teratai, Kecamatan Marisa, Pohuwato, yang Masih Digenangi Banjir, Foto; (Irfan di Jumaati/bicaraa.com)

Nikmati Update Berita Terbaru dari Bicaraa.com Setiap Hari Melalui Saluran Whatsapp, Bisa Klik Disin


POHUWATO, BICARAA.COM — Warga Desa Teratai, Kecamatan Marisa, Kabupaten Pohuwato, mempertanyakan arah pengerjaan proyek drainase yang sedang berlangsung di wilayah mereka.

Warga menilai proyek tersebut belum menyentuh titik-titik yang kerap menjadi langganan banjir setiap musim hujan.

Dari pantauan, pekerjaan difokuskan pada pembangunan satu unit deker di ruas jalan tertentu.

Namun, lokasi tersebut bukan area yang selama ini menjadi pusat genangan air. Warga menganggap penentuan lokasi pekerjaan tidak sesuai dengan prioritas kebutuhan di lapangan.

Salah satu warga, Zemi (37), mengaku bingung dengan pola pengerjaan yang terkesan tidak tepat sasaran.

Ia menilai proyek seharusnya lebih dulu menyentuh kawasan kompleks perempatan dan permukiman padat yang sering terendam air ketika hujan deras.

“Kita heran kenapa justru dibuat deker, padahal titik banjir di kompleks perempatan sini belum disentuh. Rumah-rumah warga di sebelah kiri jalan ini sering terendam kalau hujan, tapi belum ada pekerjaannya,” ujar Zemi kepada bicaraa.com, Rabu (6/11/2025).

Ia berharap pemerintah daerah dan pihak pelaksana proyek turun langsung meninjau kondisi di lapangan agar pekerjaan benar-benar sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Selain itu, Zemi menekankan pentingnya keterbukaan informasi mengenai tahapan pengerjaan agar warga tidak hanya menebak-nebak arah proyek tersebut.

Warga juga mengaku khawatir pekerjaan yang tidak sesuai perencanaan justru tidak memberikan dampak signifikan terhadap penanganan banjir.

Mereka berharap adanya koordinasi yang lebih baik antara pemerintah dan warga agar program infrastruktur seperti ini benar-benar efektif.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Pohuwato, Ronal, menjelaskan bahwa proyek drainase di Desa Teratai merupakan bagian dari satu paket pekerjaan besar yang dilaksanakan secara bertahap.

“Itu tetap akan dikerjakan semua, karena ini satu paket yang menghubungkan segmen satu dengan segmen dua. Pekerjaan masih berlangsung dan targetnya sampai Desember,” jelas Ronal.

Ia menegaskan, pembangunan deker yang saat ini dikerjakan memiliki fungsi penting untuk menghubungkan dua titik utama aliran air.

Dengan begitu, aliran dari hulu ke hilir dapat berjalan lancar dan tidak lagi menumpuk di satu area.

“Nanti di depan masjid juga akan digali drainase baru, dan pekerjaan di titik itu tetap akan dilanjutkan. Jadi masyarakat tidak perlu khawatir, semua bagian yang rawan banjir tetap masuk dalam rencana pengerjaan,” tambahnya.

Ronal juga memastikan pihaknya akan terus memantau progres proyek agar berjalan sesuai rencana dan benar-benar mengurangi risiko genangan air di kawasan tersebut.

Ia mengajak masyarakat untuk ikut berperan aktif dalam pengawasan agar pekerjaan berlangsung transparan dan sesuai kebutuhan.

“Pemerintah sangat terbuka. Kalau masyarakat ikut mengawasi, itu bagus. Kita pastikan pekerjaan ini selesai tepat waktu dan sesuai target,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Pohuwato, Risdiyanto Mokodompit, ketika dikonfirmasi menegaskan proyek tersebut sepenuhnya berada di bawah kewenangan BPBD Pohuwato.

“Mohon maaf, kegiatan itu ada di BPBD. Silakan dikonfirmasi langsung ke sana,” ujarnya singkat.

Dengan adanya klarifikasi tersebut, warga Desa Teratai kini berharap pengerjaan proyek drainase benar-benar berlanjut dan menyentuh titik-titik yang menjadi penyebab utama banjir agar manfaatnya dapat segera dirasakan masyarakat. (*)

Share:   

Baca Berita Kami Lainnya di: 
Image