Nikmati Update Berita Terbaru dari Bicaraa.com Setiap Hari Melalui Saluran Whatsapp, Bisa Klik Disini
BICARAA.COM,GORONTALO– Seorang penumpang kapal penyebrangan nekat melompat ke laut saat kapal tengah melintas di perairan Teluk Tomini , dimana kapal bertolak dari pelabuhan Pagimana Sulawesi Tengah, menuju ke pelabuhan Gorontalo pada Rabu (8/1/2024) pagi.
Korban sendiri berusia 14 tahun warga Kecamatan Tilongkabila Kabupaten Bone Bolango, yang saat itu menaiki kmp moinit bersama orang tuanya.
Kepada bicaraa.com, Rabu (08/01/2025), Juru masak kmp moinit Laoede yang mengetahui peristiwa itu pertama kali menjelasakan, awalnya ia melihat seseorang berlari dan tiba – tiba langsung melompat ke laut sekitar pukul 05.00 wita.
“Saat itu saya dari depan mau ke dapur karena saya sebagai juru masak di kapal ini,tiba-tiba dia berlari dan langsung melompat ke laut , setelah itu saya melapor ke perwira jaga,’’ ujarnya.
Sementara itu Nahkoda Kapal Tarmuji yang mendapat informasi adanya penumpang melompat, langsung mengambil tindakan dengan mengurang kecepatan , dan berputar ke arah sisi jatuhnya korban. itu dilakukan untuk mengantisipasi agar korban tidak terkena baling – baling kapal.
Setelah kapal berada dekat dengan korban, awak kapal pun langsung melompat untuk melakukan penyelamatan, setelah kurang lebih sepuluh menit proses evakuasi, korban akhirnya bisa diselamatkan.
“Sebetulnya saya mendengar suara mesin itu, insting saya mengatakan pasti terjadi sesuatu, dan benar petugas mengatakan kalau ada yang lompat, saya pun mengambil alih dengan melihat dari GPS (Global Positioning System) trek dari posisi jatuh korban, dan pelan – pelan kita dekati dengan mengamati sekeliling,pas lihat korban berenang awak kapal langsung lompat untuk evakuasi,” tuturnya.
Setelah dievakuasi di kapal korban sempat muntah karena minum air laut,namun tak lama kemudian kondisinya berngsur membaik dan bisa diajak bicara.
“Kita langsung selimuti biar tidak kedinginan, kita beri teh hangat dan makan mie, pertama memang muntah dia karena minum air laut,kemudian kita gosok pakai minyak kayu putih akhirnya berangsur membaik, bisa diajak ngobrol sampai kapal tiba di pelabuhan gorontalo, yang jarak dari lokasi tempat melompat korban dan pelabuhan sekitar 8 mil atau satu jam,” ucapnya.
Selain itu berdasarkan keterangan yang didapat Nahkoda dari orang tua korban, dimana korban sedikit mengalami gangguan mental sejak kecil, sehingga Nahkoda menyarankan agar lebih fokus menjaga sang anak dengan kondisi seperti itu.
“Dia melompat ada lihat laki- laki besar dia bilang begitu waktu sudah tenang- tenang, kenapa dek ada laki – laki besar lari jadi dia takut langsung lompat pagar baru lompat ke laut,kebetulan pas samping dapur kan jendelanya besar , jadi koki pas lihat itu,” tambahnya.
“Untuk memastikan kesehatan korban, kita menghubungi kesehatan pelabuhan untuk dilakukan observasi, dan saat ini telah kembali ke rumah bersama orang tuanya,” tutupnya. (*)