Kabar KampusPohuwato

Senat Mahasiswa FISIP UNIPO Gelar Bincang Publik Bahas Penguatan Kelembagaan

×

Senat Mahasiswa FISIP UNIPO Gelar Bincang Publik Bahas Penguatan Kelembagaan

Sebarkan artikel ini
Bincang Publik oleh Senat Mahasiswa Fisip Universitas Pohuwato, Foto: Istimewa

Nikmati Update Berita Terbaru dari Bicaraa.com Setiap Hari Melalui Saluran Whatsapp, Bisa Klik Disini


POHUWATO, BICARAA.COM — Senat Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Pohuwato menggelar Bincang Publik bertema “Penguatan Kelembagaan Dilihat dari Aspek Politik dan Hukum” Sabtu, (24/05/2026) di Aula Gedung A.

Diskusi menghadirkan dua narasumber utama, Wahyudin Ahmad, S.IP., M.H., dari Pemerintah Daerah Pohuwato, serta Wakil Rektor III, Hasman Umuri, S.IP., M.Si.

Turut hadir juga sebagai pembanding sekaligus Ketua LPM Universitas Pohuwato Edy Sijaya, S.IP., M.Si.

Di awal pembukaan, Cindra Yunus ketua panitia menyampaikan, diskusi dibuat sebagai ruang untuk mempertemukan gagasan antara kampus dan kebijakan publik.

“Kami ingin mahasiswa tidak hanya belajar di kelas, tapi juga berani berdiskusi dengan para pengambil kebijakan,” ujarnya.

Sesi pembuka dialog dimulai dengan pemaparan dari Wahyudin Ahmad yang mewakili Pemerintah Daerah.

Ia menekankan pentingnya membangun kelembagaan yang tidak hanya kuat secara struktur, tetapi juga kokoh dalam nilai dan fungsi.

“Jika aturan dibuat tapi tidak dijalankan, maka kelembagaan hanya menjadi simbol, bukan sistem kerja,” katanya.

Selanjutnya, Hasman Umuri memberikan perspektif dari dunia kampus.

Ia menyoroti, mahasiswa merupakan bagian penting dalam rantai pembentuk kelembagaan masa depan.

“Kampus harus menjadi tempat mahasiswa belajar berorganisasi, memahami sistem, dan merespons tantangan hukum secara kritis,” ujarnya.

Sementara itu, Edy Sijaya dalam kapasitasnya sebagai pembanding memperdalam bahasan dengan menyoroti relasi antara hukum dan kekuasaan.

Ia menegaskan, penguatan kelembagaan hanya bisa berjalan jika hukum tetap berdiri sebagai penyeimbang politik.

“Ketika hukum tunduk pada kepentingan, maka kelembagaan kehilangan arah,” tegasnya.

Diskusi berlangsung interaktif dan dinamis hingga siang hari.

Mahasiswa aktif menyampaikan pandangan kritis terkait reformasi kelembagaan, transparansi hukum, dan peran generasi muda dalam mengawal perubahan. (*)


Share:   

Baca Berita Kami Lainnya di: 
Putih-Biru-Modern-Simpel-Selamat-Hari-Dokter-Nasional-Instagram-Post-3