Saat memasuki lobi, pengunjung akan melihat berbagai topeng kayu yang dipajang di dinding. Setelah itu akan memasuki ruangan yang didesain seperti di hutan dengan tanaman asli Indonesia serta seni instalasi binatang langka di Indonesia karya seniman top Indonesia seperti Nyoman Nuarta, Nasirun, dan lalin-lain.
Lalu pengunjung akan memasuki ruang immersive yang menampilkan lanskap kekayaan alam dan budaya Indonesia. Kemudian pengunjung akan memasuki koridor yang menampilkan foto wajah-wajah Indonesia dengan asesoris khas, salah satunya foto Presiden Prabowo Subianto.
Selanjutnya memasuki ruang wastra, yang menampilkan kain tradisional Indonesia. Sedangkan tema masa depan Indonesia menampilkan denah lanskap Ibu Kota Nusantara. Akhirnya, ada ruang teater yang menampilkan sebuah film pendek karya Garin Nugroho. Selain itu juga dikenalkan aneka kuliner Indonesia.
Selama enam bulan pameran ini, secara bergiliran Paviliun Indonesia akan memberi kesempatan kepada pemerintah daerah di Indonesia untuk menampilkan seni, budaya, dan produk unggulannya. Selain itu juga ada forum bisnis yang menjadi forum perdagangan dan investasi.
Berbeda dengan pameran sebelumnya yang dipimpin kementerian perdagangan, maka kali ini yang memimpin adalah Bappenas.
Sebagai ketua PPIJ, Rachmat Gobel mengajak pimpinan media massa di Indonesia untuk berkunjung ke pameran ini. Selain mengunjungi Paviliun Indonesia, ia juga mengajak melihat Paviliun Panasonic dan Paviliun Sumitomo.
Paviliun Panasonic yang mewah sepenuhnya menggunakan bahan daur ulang barang-barang elektronik. Hal ini untuk menunjukkan bahwa produk daur ulang juga memiliki kualitas yang prima.