BICARAA.COM, GORONTALO- Sofya Hartati (52), ibu dari Sri Meyke Male (30) korban kecelakaan pesawat Sam Air, berbagi cerita tentang anaknya yang sangat dicintainya.
Dalam suasana duka yang mendalam, kepada bicaraa.com, Senin (21/10/2024), Sofya menggambarkan Sri sebagai sosok ibu yang baik hati dan penuh perhatian.
“Setiap hari, Sri selalu memikirkan anak-anaknya. Dia sangat peduli dengan pendidikan dan aktivitas mereka,” ungkap Sofya saat mengenang sosok putrinya.
Kepergian Sri meninggalkan duka mendalam bagi anak-anaknya: Nurul Putri Mifani Ahmad (15), Muhamad Fahri Ahmad (5), dan Naura Mefani Ahmad (11).
Bahkan sesekali mereka mengenang suasana hangat bersama ibunya sehari sebelum kecelakaan pesawat yang menimpa Sri.
Mereka tidur bersama sambil berbicara layaknya ibu dan anak ditambah candaan ringan sambil tersenyum satu sama lain.
“Mengingat moment itu kami sedih, apalagi hubungan erat yang terjalin antara ibunya dan anak-anaknya, saya terpukul soal itu, ” paparnya.
Sofya juga mengungkapkan, Sri selalu menjadi anak yang penurut dan baik kepada semua orang, termasuk kepada dirinya sendiri.
“Kepergian Sri sangat menimbulkan luka bagi saya dan keluarga, kata-kata yang keluar dari mulutnya selalu sopan dan tidak pernah menyakiti saya, dia anak yang baik,” katanya dengan suara bergetar.
Dalam situasi berduka, Sofya berharap agar cucunya yang ditinggal pergi oleh Sri bisa tetap kuat dan mengenang kenangan indah bersama ibu mereka.
“Saya ingin mereka tahu betapa cintanya Sri kepada mereka,” ucapnya penuh harapan.
Warga Padati Rumah Duka
Diketahui, Senin (21/09/2024), Jenazah Sri telah dikebumikan di rumah duka yang terletak di Kelurahan Tamalate, Kecamatan Kota Timur, Kota Gorontalo, pada pukul 08:00 Wita.
Pemakaman tersebut dihadiri oleh seluruh keluarga, sahabat, dan masyarakat yang turut berduka.
Puluhan orang hadir untuk memberikan penghormatan terakhir, menunjukkan betapa dihargainya sosok Sri.
Setelah pemakaman, suasana haru semakin terasa ketika puluhan warga mendatangi rumah duka.
Karangan bunga pun berjejer sepanjang rumah, sebagai tanda penghormatan dan dukacita atas kepergian Sri Meyke Male. (*)