Nikmati Update Berita Terbaru dari Bicaraa.com Setiap Hari Melalui Saluran Whatsapp, Bisa Klik Disini
GORONTALO, BICARAA.COM – Ketua Komisi II DPRD Provinsi Gorontalo, Mikson Yapanto, memberikan tanggapan tegas terkait persoalan distribusi BBM di daerah.
Sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) diduga tidak hanya melayani pengisian untuk kepentingan ilegal.
Kerap juga menimbulkan kekosongan pasokan yang membuat masyarakat sulit memperoleh solar.
Dugaan tersebut mencuat setelah banyak keluhan dari warga Kabupaten Boalemo yang kesulitan mendapatkan solar untuk kebutuhan sehari-hari.
Ruslan Mbagu (43), menuturkan dirinya kerap harus mengantre berhari-hari untuk bisa mendapatkan solar.
Kondisi ini membuat aktivitas pekerjaannya sebagai nelayan sering terhambat.
“Kami kadang antri dua sampai tiga hari, tapi solar tetap habis. Sementara ada yang isi pakai jerigen dalam jumlah banyak. Itu yang bikin kami curiga,” ungkap Ruslan dengan nada kecewa.
Menanggapi keluhan tersebut, Mikson Yapanto menegaskan praktik pengisian BBM yang tidak sesuai ketentuan tidak bisa ditoleransi.
Ia menekankan, pihaknya akan melakukan langkah serius untuk memastikan BBM benar-benar sampai kepada masyarakat yang berhak.
“Komisi II DPRD Provinsi Gorontalo tidak akan tinggal diam. Kami akan segera melakukan inspeksi mendadak di sejumlah SPBU di Gorontalo. BBM subsidi harus benar-benar tepat sasaran, bukan malah lari ke pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab,” tegas Mikson.
Lebih lanjut, Mikson meminta agar pihak Pertamina memberikan pengawasan ketat kepada SPBU.
Menurutnya, kelangkaan di tingkat masyarakat bukan semata karena distribusi, melainkan adanya dugaan permainan di tingkat penyalur.
“Kami akan pastikan melalui sidak nanti, siapa yang bermain akan kami bongkar,” tambahnya.
T. Muhammad Rum, Area Manager Communication Relation & CSR Pertamina Sulawesi, menegaskan stok BBM masih tersedia untuk mengsupply kebutuhan masyarakat.
“Untuk stoknya masih tersedia untuk mengsupply kebutuhan di masyarakat. Adanya peningkatan kebutuhan beberapa minggu ini di masyarakat kami respon dengan peningkatan operasional di IT Gorontalo untuk memenuhi kebutuhan di masyarakat. Kami juga terus mengevaluasi pelayanan di SPBU agar kebutuhan masyarakat tercukupi. Monitoring dan pengawasan untuk BBM subsidi juga terus dilakukan untuk memastikan penyaluran BBM subsidi tepat sasaran,” jelasnya.
Senada dengan hal itu, Melki, dari Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Gorontalo menyatakan hingga saat ini belum ada kelangkaan solar di Gorontalo.
Ia memastikan pasokan masih seperti biasa dan tidak ada hambatan dalam distribusi.
“Kami pantau penyaluran di lapangan masih sesuai jadwal. Tidak ada kelangkaan. Kalau ada keluhan masyarakat, tentu harus dilihat langsung penyebabnya, apakah dari distribusi di SPBU atau ada penyalahgunaan,” kata Melki.
Meski demikian, Komisi II DPRD Provinsi Gorontalo memastikan tetap akan turun langsung memantau situasi.
Sidak tersebut akan difokuskan di SPBU yang mendapat banyak laporan keluhan masyarakat.
Menurut Mikson Yapanto, langkah tegas harus segera diambil agar masyarakat tidak lagi dirugikan.
“Saya tegaskan, jangan ada SPBU yang mempermainkan distribusi BBM bersubsidi. Jika terbukti, kami tidak segan-segan merekomendasikan sanksi keras. Tugas kami memastikan rakyat mendapatkan haknya, bukan menyaksikan permainan yang merugikan,” tutup Mikson. (*)