Nikmati Update Berita Terbaru dari Bicaraa.com Setiap Hari Melalui Saluran Whatsapp, Bisa Klik Disini
BICARAA.COM- Ikan buntal atau pufferfish merupakan salah satu jenis ikan laut yang dikenal dengan kemampuannya membengkak saat terancam.
Namun, meskipun bentuknya unik dan menarik, ikan buntal tidak dapat dikonsumsi sembarangan karena risiko keracunan yang sangat tinggi.
Ikan ini mengandung toksin berbahaya yang disebut tetrodotoksin, yang sangat mematikan jika tidak diolah dengan benar.
Tetrodotoksin, yang terkandung pada organ dalam seperti hati, ovarium, dan kulit ikan buntal, dapat menyebabkan keracunan parah dan bahkan kematian.
Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Toxicology (2019), tetrodotoksin memiliki daya racun yang jauh lebih kuat dibandingkan sianida.
Racun ini menghalangi saluran natrium dalam tubuh, yang menyebabkan kelumpuhan dan kegagalan pernapasan.
Di Jepang, ikan buntal (fugu) memang merupakan makanan yang populer, tetapi hanya dapat disiapkan oleh koki yang telah terlatih dan memiliki lisensi khusus.
Meskipun demikian, prosedur persiapannya hati-hati, walaupun setiap tahun terdapat beberapa kasus keracunan yang berujung pada kematian akibat pengolahan yang tidak sempurna.
Penelitian dari Food and Chemical Toxicology (2018) mengungkapkan bahwa meskipun teknologi modern dapat membantu mendeteksi kadar racun, konsumen tetap berisiko jika ikan tidak disiapkan dengan cermat.
Oleh karena itu, para ahli kesehatan menyarankan untuk menghindari konsumsi ikan buntal di luar tempat yang memiliki sertifikasi dan prosedur ketat dalam pengolahannya.
Dalam menghadapi risiko kesehatan ini, masyarakat harus lebih waspada dan bijak dalam memilih makanan laut, agar terhindar dari potensi keracunan yang bisa berakibat fatal.
Referensi:
- Journal of Toxicology, 2019. “Toxicology and risks of tetrodotoxin in pufferfish.”
- Food and Chemical Toxicology, 2018. “Tetrodotoxin contamination in pufferfish and the associated risks.”