BICARAA.COM, GORONTALO– Aksi Muda Jaga Iklim (AMJI) Provinsi Gorontalo yang melibatkan berbagai lapisan masyarakat, termasuk Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Bone Bolango, organisasi, komunitas, berhasil mengumpulkan sampah berbagai jenis di wisata hiu paus di Desa Botubarani, Kecamatan Kabila Bone Kabupaten Bone Bolango, Selasa 29 Oktober 2024.
Dalam aksi tersebut, sejumlah relawan berhasil membersihkan 11 kilogram sampah. Sampah yang terkumpul sebagian besar berasal dari kemasan botol air minum 600 ml dan berbagai alat kosmetik.
Kepada bicaraa.com, Rabu (30/10/2024), ketua panitia AMJI Gorontalo, Della Mutia Ibrahim, menjelaskan, pemilihan Pantai Botubarani sebagai lokasi kegiatan sangat strategis. Kawasan Botubarani merupakan destinasi wisata ikonik yang menarik perhatian wisatawan karena keberadaan hiu paus yang hidup di sekitarnya.
“Kami ingin mengajak masyarakat pesisir, khususnya anak muda, untuk menyadari pentingnya menjaga lingkungan dan menekankan pengelolaan sampah yang baik. Sampah yang tidak dikelola dengan baik dapat berdampak langsung pada perubahan iklim,” ujarnya.
Di tempat yang sama, Gusnar Lubis Ismail, yang tergabung dalam Komunitas Bobara Putih dan Komunitas Freedive Gorontalo yang tergabung dalam Aksi Muda Jaga Iklim juga melakukan penyelaman untuk membersihkan sampah di area terumbu karang.
“Selain di pesisir pantai, penting juga untuk membersihkan sampah-sampah yang telah mengendap di bawah laut serta kampanye dengan pembentangan baliho” ungkap Della.
Della memaparkan, sampah yang berhasil dikumpulkan dalam kegiatan AMJI saat “Trush Hunter” (memburu sampah) totalnya mencapai belasan kilo gram dari pesisir maupun di dalam air.
“Dalam aksi ini, kami menggunakan lebih dari 50 karung beras berukuran 1 koli, dan total bobot sampah yang terkumpul dipisahkan menjadi sampah organik dan anorganik,” tambahnya.
Menurut Della, kegiatan tidak hanya untuk membersihkan lingkungan, tetapi juga untuk memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian alam, terutama di kawasan pesisir yang menjadi rumah bagi banyak spesies laut, termasuk hiu paus.
“Semoga ini berdampaik baik bagi masyarakat sekitar dan wisatawan yang berkunjung,” tutupnya. (*)