BICARAA.COM, POHUWATO– Kebakaran yang terjadi di Desa Buntulia Tengah, Kecamatan Buntulia, Kabupaten Pohuwato, menghanguskan rumah milik ayah mertuanya Silfemy Aldjafar (39), Kusno Bagu (56).
Dalam insiden ini, Silfemy menceritakan kronologi kejadian dan dugaan penyebab kebakaran yang merugikan keluarganya.
Kejadian berlangsung pada Jumat (01/11/2024), sekitar pukul 11:30 WITA.
Kepada bicaraa.com, saat itu Silfemy sedang memasak di dapur. Setelah menyelesaikan masakannya, ia mencium bau asap yang aneh dari kamar tidur milik Utu (Sapaan Akrab) keponakannya yang berusia 11 tahun dan memiliki gangguan mental.
Merasa ada yang tidak beres, Silfemy memanggil suaminya, Stend Vandesar (39), untuk memeriksa sumber asap tersebut.
Ketika diperiksa, mereka mendapati api sudah membesar di kamar Utu dan tidak lama merambat membakar rumah milik Hasni Bagu, adik dari Kusno Bagu.
“Saat itu, suami saya mencoba memadamkan api menggunakan air dari ember, tetapi api malah semakin besar,” ungkap Silfemy dengan nada panik.
Menyadari bahwa situasi sudah sangat berbahaya, mereka pun segera mengambil langkah untuk menyelamatkan diri.
Silfemy menjelaskan api berasal dari kamar Utu, yang sebelumnya sering kali membakar kertas di dalam kamarnya.
“Kami tidak menyangka bahwa kebiasaan itu bisa berujung pada kebakaran seperti ini,” tambahnya.
Keluarga yang terdiri dari tiga kamar tidur itu berusaha menyelamatkan diri dengan cepat.
Kamar depan tempat Silfemy dan Stend tidur, serta kamar ketiga yang dihuni Kusno Bagu, menjadi tempat berlindung saat api melalap kamar Utu.
Beruntung, semua anggota keluarga berhasil selamat tanpa cedera, meskipun kerugian materiil sangat besar.
Silfemy mengungkapkan kerugian yang dialaminya mencapai ratusan juta rupiah, termasuk barang-barang berharga dan dokumen penting yang tidak bisa diselamatkan.
“Kami berharap kejadian ini bisa menjadi pelajaran bagi semua orang untuk lebih berhati-hati dan menjaga keamanan di rumah,” tutup Silfemy. (*)