Pohuwato

Kapolres Pohuwato Ungkap Trik Kenali Uang Palsu Terlanjur Beredar

×

Kapolres Pohuwato Ungkap Trik Kenali Uang Palsu Terlanjur Beredar

Sebarkan artikel ini
Kapolres Pohuwato, AKBP Busroni, Foto: (Istimewa)

Nikmati Update Berita Terbaru dari Bicaraa.com Setiap Hari Melalui Saluran Whatsapp, Bisa Klik Disini


POHUWATO, BICARAA.COM – Peredaran uang palsu kembali menggemparkan masyarakat Pohuwato. Setelah sebelumnya ditemukan pecahan Rp20 ribu dan Rp2 ribu, kini giliran pecahan Rp50 ribu palsu yang beredar di tengah warga.

Kapolres Pohuwato, AKBP Busroni, membenarkan informasi tersebut. Ia menyampaikan bahwa pihaknya telah menerima laporan resmi dan langsung melakukan langkah penyelidikan.

“Kami sudah menerima informasinya dari media. Kasat Reskrim juga sudah mengirimkan tautan beritanya, dan saat ini kami sudah turun untuk melakukan penyelidikan,” ungkap AKBP Busroni, Sabtu (6/9/2025).

Menurutnya, peredaran uang palsu merupakan tindak kejahatan serius karena tidak hanya merugikan individu, tetapi juga dapat merusak sistem ekonomi lokal.

Ia menegaskan kepolisian akan menindak tegas siapa pun yang terbukti mengedarkan uang rupiah palsu.

Kapolres Busroni juga mengingatkan masyarakat agar lebih waspada dalam setiap transaksi menggunakan uang tunai.

Ia menekankan pentingnya mengenali ciri-ciri uang asli, mulai dari tekstur hingga fitur keamanan yang tertera pada kertas rupiah.

“Selalu periksa tanda keaslian uang, seperti watermark, hologram, dan benang pengaman. Jangan terima uang yang meragukan, dan bila ada kecurigaan segera laporkan ke polisi atau Bank Indonesia,” ujarnya.

Selain itu, ia memberikan sejumlah tips praktis agar masyarakat terhindar dari kerugian, seperti menggunakan alat deteksi uang palsu bila memungkinkan dan memastikan transaksi dilakukan dengan teliti.

Imbauan tersebut langsung mendapat perhatian masyarakat. Sahrul Hasan (38), seorang pedagang sembako di Kecamatan Marisa, mengaku khawatir dengan maraknya uang palsu yang ditemukan belakangan ini.

“Kalau di pasar, transaksi cepat sekali. Kadang tidak sempat cek detail uang yang diterima. Kalau ternyata palsu, kami pedagang yang rugi. Jadi memang harus lebih hati-hati sekarang,” kata Sahrul.

Ia berharap pihak kepolisian segera menangkap pelaku agar masyarakat bisa beraktivitas tanpa rasa was-was. Menurutnya, jika kasus ini dibiarkan, dampaknya bisa merugikan banyak pihak, terutama pedagang kecil. (*)


Share:   

Baca Berita Kami Lainnya di: 
Image