Nikmati Update Berita Terbaru dari Bicaraa.com Setiap Hari Melalui Saluran Whatsapp, Bisa Klik Disini
INTERNASIONAL, BICARAA.COM– Brasil mengumumkan Indonesia resmi menjadi anggota penuh BRICS, pada Senin (06/01/2025.
Keputusan ini diambil setelah semua anggota kelompok BRICS menyetujui Indonesia sebagai anggota baru, melalui konsensus yang tercapai pada pertemuan puncak BRICS di Johannesburg, Afrika Selatan pada 2023.
Dalam pengumumannya, Brasil selaku tuan rumah dan presiden BRICS tahun ini menyatakan Indonesia memiliki peran penting dalam mendukung reformasi lembaga tata kelola global dan memperdalam kerja sama antara negara-negara Global South.
BRICS: Blok Ekonomi Negara Berkembang
BRICS, yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan, merupakan blok ekonomi yang dibentuk dengan tujuan untuk mengoordinasikan dan mempercepat kerjasama ekonomi di antara negara-negara berkembang.
Organisasi ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing ekonomi negara-negara anggotanya, yang selama ini berada di bawah dominasi negara-negara maju dari Eropa, Amerika, dan beberapa negara Asia.
BRICS juga berfokus pada upaya mendorong perubahan dalam sistem ekonomi global yang cenderung menguntungkan negara-negara maju.
Konsep BRICS pertama kali muncul pada 2001, ketika ekonom Goldman Sachs, Jim O’Neill, mencetuskan istilah BRIC untuk menggambarkan potensi pertumbuhan ekonomi Brasil, Rusia, India, dan China.
Pada 2009, Rusia mengusulkan pertemuan pertama para pemimpin negara-negara tersebut, dan pada 2010, Afrika Selatan bergabung, menjadikan kelompok ini dikenal dengan nama BRICS.
Keanggotaan Indonesia: Pengaruh Strategis dan Ekonomi
Bergabungnya Indonesia sebagai anggota penuh BRICS memberikan dampak yang signifikan bagi negara Indonesia.
Anggota penuh BRICS memiliki pengaruh besar dalam pengambilan keputusan internal organisasi.
Mereka dapat berpartisipasi dalam pertemuan puncak, menentukan kebijakan, dan memengaruhi arah strategi blok tersebut, termasuk kebijakan di bidang ekonomi, tata kelola internasional, serta masalah politik global.
Selain itu, Indonesia juga berhak untuk memanfaatkan berbagai manfaat yang datang dengan status anggota penuh, seperti akses ke proyek-proyek yang didanai oleh lembaga-lembaga BRICS, termasuk New Development Bank (NDB) dan Contingent Reserve Arrangement (CRA).
Keanggotaan ini juga membuka peluang untuk memperdalam kerjasama ekonomi dengan negara anggota lainnya, yang dapat mencakup perjanjian perdagangan khusus dan proyek infrastruktur bersama.
Manfaat Diplomatik dan Geopolitik
Keanggotaan BRICS juga memberi Indonesia pengaruh lebih besar di arena diplomatik internasional. Dengan bergabung dalam blok ini, Indonesia dapat beraliansi dengan negara-negara besar lainnya dan berperan dalam reformasi institusi global seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Pengamat hubungan internasional dari Universitas Padjadjaran, Teuku Rezasyah, menyebutkan bahwa Indonesia akan lebih mudah bekerja sama dengan negara lain dalam kerangka BRICS, termasuk mempercepat inisiatif strategis yang selama ini tertunda, seperti kerja sama luar angkasa dengan China dan Rusia.
Potensi Ekonomi dan Daya Tawar di Dunia Internasional
Dari segi ekonomi, Indonesia juga dapat merasakan keuntungan besar dengan bergabung di BRICS. Menurut Sya’roni Rofii, pengamat hubungan internasional dari Universitas Indonesia, keanggotaan ini memberikan akses lebih luas ke investasi dan pasar global.
Indonesia dapat memanfaatkan peluang yang datang dari kerjasama ekonomi dengan negara-negara yang memiliki pertumbuhan ekonomi pesat, seperti China dan India.
Dengan bergabungnya Indonesia ke dalam BRICS, negara ini semakin memperkokoh posisinya sebagai pemain penting di tingkat global, khususnya dalam mendukung kekuatan ekonomi dan geopolitik negara-negara berkembang. Seiring berjalannya waktu, BRICS diprediksi akan semakin memainkan peran krusial dalam merumuskan kebijakan global yang lebih adil bagi negara-negara Global South. (*)