Nikmati Update Berita Terbaru dari Bicaraa.com Setiap Hari Melalui Saluran Whatsapp, Bisa Klik Disini
GORONTALO, BICARAA.COM – Kuota haji Provinsi Gorontalo tahun 2025 dipastikan terpenuhi dengan total 978 jemaah, termasuk petugas pembimbing ibadah dan PHD.
Namun demikian, jumlah jemaah yang berangkat melalui Asrama Haji Gorontalo tercatat mengalami pengurangan sebanyak delapan orang.
Hal ini diungkapkan oleh Marisavavan Israil (42), Ketua Tim Administrasi Keuangan Umroh dan Haji Khusus di Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umroh.
“Kuota haji kita tahun ini full, total 978 jemaah. Tapi ada yang disebut mutasi masuk dan keluar. Karena mutasi keluar lebih banyak, jumlah yang berangkat lewat Asrama Haji Gorontalo jadi berkurang delapan orang,” kata Marisa kepada bicaraa.com, Kamis (15/5/2025).
Ia menjelaskan, kuota haji sepenuhnya ditentukan oleh pemerintah pusat. Daerah hanya menerima dan mengelola kuota yang telah ditetapkan.
“Tugas kita di daerah hanya menerima kuota yang sudah ditentukan pusat,” ujarnya.
Tahun ini juga menjadi momen perubahan kebijakan dalam proses pelunasan biaya haji.
Jika sebelumnya pelunasan dilakukan lebih dulu sebelum pemeriksaan kesehatan (istitoah), kini prosesnya dibalik.
Jemaah wajib menjalani istitoah lebih dahulu, baru diperbolehkan melunasi biaya haji.
“Istitoah adalah penentu kelayakan berangkat secara kesehatan. Sejak 2024, hanya yang dinyatakan sehat yang bisa melunasi,” terang Marisa.
Soal sistem pemberangkatan, ia menegaskan tidak ada prioritas khusus dalam aplikasi haji nasional, kecuali bagi jemaah lanjut usia.
“Tidak ada prioritas-prioritas lain, semuanya berdasarkan sistem, kecuali lansia. Mereka memang dapat prioritas,” tutupnya.
Dengan kuota yang terpenuhi dan sistem baru yang lebih selektif, pemerintah berharap penyelenggaraan haji berjalan lebih tertib dan efisien. (*)
