Nikmati Update Berita Terbaru dari Bicaraa.com Setiap Hari Melalui Saluran Whatsapp, Bisa Klik Disini
POHUWATO, BICARAA.COM– Anggota dan pimpinan DPRD Kabupaten Pohuwato pada Rabu, 9 April 2025, melakukan kunjungan ke area pertambangan Pani Gold Project di Gunung Pani untuk melihat secara langsung perkembangan terkini kegiatan konstruksi fasilitas pengolahan dan fasilitas pendukung lainnya.
Rombongan belasan anggota legislatif tersebut dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Beni Nento dan Wakil Ketua Delpan Yanjo. Mereka melihat secara langsung lalu lalang alat berat yang berukuran besar, antara lain excavator, bulldozer dan truk ADT. Camat Buntulia Saiful Hunta dan Kepala Desa Hulawa Erna Giasi juga tampak hadir.
Selama kunjungan tersebut, mereka tidak hanya menyaksikan secara langsung kegiatan dan lalu lalang alat berat, namun juga mendapatkan penjelasan dari pihak Pani Gold Project terkait perkembangan proyek.
Mining Manager Pani Gold Project David Littik menyampaikan bahwa sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, pihak perusahaan diwajibkan untuk senantiasa mengutamakan keselamatan dalam pelaksanaan proyek.
“Oleh karena itu, hanya pihak-pihak yang punya otoritas diizinkan untuk melintas di area proyek untuk mencegah dan meminimalisir potensi kecelakaan,” tambahnya.
Sebagai pemegang Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH), PT Gorontalo Sejahtera Mining (GSM) dan PT Puncak Emas Tani Sejahtera (PETS), bagian dari Pani Gold Project, wajib mengikuti aturan perundang-undangan dalam hal ini mengutamakan keselamatan (safety).
Itulah mengapa pengelola tambang memiliki dan melaksanakan aturan yang ketat atau golden rules yang tujuannya adalah untuk mempertahankan Zero LTI (lost time injury) atau nihil kecelakaan.
Selain untuk melihat secara langsung kondisi di area tambang Pani Gold Project, kunjungan anggota legislatif ini juga untuk menjawab keluhan beberapa warga yang ingin melintas di area tambang perusahaan. Mereka kurang memahami bahwa aktivitas alat berat di lokasi bisa membahayakan warga apabila mereka nekad melintas.
Sebelum memulai kunjungan, rombongan anggota legislatif berkumpul di area Pospolsubsektor Buntulia di Jalan Bypass KM 9. Selanjutnya, rombongan menuju ke Simpang KUD lama yang untuk melihat situasi kegiatan yang dilakukan oleh Pani Gold Project.
Pada kesempatan ini, rombongan juga melihat secara langsung area proyek tersebut terlihat hilir mudik kendaraan alat berat dan juga adanya potensi material jatuh dari bagian atas tebing. Tentunya, tidak sembarang orang bisa masuk ke area tersebut karena sangat berbahaya.
Oleh karena itu, karyawan yang tidak berkepentingan dan warga masyarakat tidak diperbolehkan memasuki area tersebut. Hal ini untuk mencegah potensi kecelakaan.
Ketua DPRD Beni Nento sempat menanyakan apakah ada akses penambang untuk bisa masuk ke simpang KUD agar mereka bisa berkegiatan di gunung.
Ketua Komisi III Nasir Giasi juga menanyakan soal akses alternatif untuk penambang masyarakat. Mereka bisa saja melintas di area cagar alam namun hal ini merupakan ranah legislatif dan eksekutif untuk mendiskusikan hal tersebut.
Dalam kegiatan ini juga, anggota DPRD Pohuwato juga melihat lubang-lubang bekas penggalian penambang Masyarakat dan menyampaikan bahwa kolam kolam tersebut berpotensi menjadi tempat berkembak biak nyamuk yang membawa malaria.
Selain Beni Nento, Delpan Yanjo dan Nasir Giasi, anggota legislatif lain yang ikut dalam kunjungan adalah Otan Mamu, Iwan Abay, Muhammad Rizky Alhasni, Febrianto Mardain, Muhammad Afif, Suprapto Monoarfa, Wawan Wakiden, Darwin Situngkir dan Yuliyani Rumampuk. (*)
(Rilis/Adv)