Nikmati Update Berita Terbaru dari Bicaraa.com Setiap Hari Melalui Saluran Whatsapp, Bisa Klik Disini
GORONTALO, BICARAA.COM – Tiga Aparatur Sipil Negara (ASN) dan salah satu petinggi sekolah di salah satu SMA di Provinsi Gorontalo diduga melakukan praktik pungutan liar (pungli) beasiswa PIP.
Dugaan ini dilaporkan oleh sejumlah guru, orang tua, dan siswa ke Ombudsman Provinsi Gorontalo melalui kuasa hukum mereka, Ali Rajab.
Ali menjelaskan, laporan tersebut mencakup dugaan penyelewengan Beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP) dan Dana BOS yang diterima sekolah.
Menurutnya, dari total 420 siswa di sekolah tersebut, sebanyak 182 siswa penerima beasiswa PIP mengalami pemotongan dana secara sepihak.
“Setiap penerima beasiswa PIP ini mendapat potongan dana sebesar Rp100.000 hingga Rp500.000 tanpa adanya kesepakatan atau rapat antara orang tua siswa dan komite sekolah. Dana itu disebut untuk kebutuhan transportasi dan acara perpisahan sekolah,” kata Ali saat diwawancarai bicaraa.com, Kamis (09/01/2025).
Ali menambahkan, praktik pemotongan ini tidak hanya terjadi pada tahun anggaran 2024, tetapi diduga sudah berlangsung selama beberapa tahun sebelumnya.
Sebagai langkah lanjutan, Ali menyatakan pihaknya akan melaporkan kasus ini ke Polisi agar mendapatkan penanganan hukum yang lebih serius.
“Kami berharap laporan ini mendapat perhatian serius, dan para terlapor bisa segera dimintai keterangan terkait dugaan tersebut,” tutupnya. (*)
