Gulir Kebawah Untuk Tetap Baca Berita
Merah-Ilustrasi-Kampanye-Ayo-Memilih-Pemilihan-Umum-Instagram-Post-2
Tokoh & Sejarah

Bagaimana Tan Malaka Mengadopsi Teori Lenin untuk Menciptakan Negara Republik yang Adil

×

Bagaimana Tan Malaka Mengadopsi Teori Lenin untuk Menciptakan Negara Republik yang Adil

Sebarkan artikel ini
Tan Malaka, Tokoh Revolusioner Indonesia, Foto: Istimewa

Nikmati Berita Sejarah dan Biography Tokoh Setiap Pekan Melalui Saluran Whatsapp bicaraa.com, Bisa Klik Disini

BICARAA.COM– Tan Malaka, salah satu tokoh penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia, dikenal sebagai seorang pemikir revolusioner yang sangat dipengaruhi oleh ideologi Marxist dan Leninist.

Dalam perjalanannya menuju pemikiran tentang Republik Indonesia yang merdeka dan adil bagi rakyat, Tan Malaka banyak mempelajari dan mengadopsi ide-ide Vladimir Lenin, pemimpin Revolusi Bolshevik Rusia.

Pengaruh Lenin terhadap Tan Malaka sangat besar, terutama dalam hal pembentukan negara yang berbasis pada kekuasaan rakyat dan revolusi sosial untuk menghapuskan ketimpangan.

Pada awal abad ke-20, Tan Malaka pergi ke Eropa untuk melanjutkan pendidikannya dan terlibat dalam berbagai gerakan sosial-politik yang bertujuan memperjuangkan kemerdekaan negara-negara jajahan.

Selama di Eropa, Tan Malaka bertemu dengan berbagai pemikir revolusioner, salah satunya adalah pengaruh dari Lenin, yang saat itu sedang memimpin Revolusi Rusia.

Tan Malaka sangat terkesan dengan teori-teori Lenin tentang perjuangan kelas dan revolusi proletariat, yang menurutnya bisa diterapkan untuk membebaskan Indonesia dari penjajahan kolonial Belanda dan membangun negara yang lebih adil.

Pengaruh Lenin dapat ditemukan dalam buku karya Tan Malaka, “Naar de Republiek Indonesia” (Menuju Republik Indonesia), yang merupakan karya monumental yang menjelaskan tentang visi Tan Malaka mengenai negara Indonesia yang merdeka.

Dalam bukunya ini, Tan Malaka menyampaikan gagasan tentang sebuah republik yang tidak hanya terbebas dari penjajahan, tetapi juga menghapuskan ketimpangan sosial dan ekonomi yang ada pada masa itu.

Tan Malaka memandang bahwa Indonesia yang merdeka haruslah didirikan atas prinsip-prinsip sosialisme, yang di dalamnya terdapat pemerintahan yang berpihak pada rakyat, terutama pada kelas pekerja dan petani yang menjadi mayoritas penduduk.

Lenin dalam pandangannya sangat menekankan pentingnya peran kelas pekerja dan petani dalam revolusi untuk menghapuskan kapitalisme dan imperialisme.

Tan Malaka mengadopsi pandangan ini dalam perjuangannya untuk membentuk republik Indonesia. Dalam pandangan Tan Malaka, hanya dengan pemerintahan yang berpihak pada rakyat, Indonesia bisa mencapai kemerdekaan sejati yang tidak hanya bebas dari penjajahan fisik, tetapi juga penjajahan ekonomi dan sosial.

Dalam bukunya “Madilog” (Materialisme, Dialektika, dan Logika), Tan Malaka memperkenalkan pemikiran materialisme dan dialektika, yang banyak dipengaruhi oleh pemikiran Marx dan Lenin. Madilog menjadi landasan filosofis bagi Tan Malaka dalam merancang pemikiran-pemikiran revolusionernya.

Menurutnya, untuk mewujudkan republik Indonesia yang adil, negara harus menghapuskan sistem kapitalisme yang hanya menguntungkan segelintir orang dan memperburuk kesenjangan sosial.

Negara harus membangun sistem ekonomi yang mengutamakan kesejahteraan rakyat banyak dan menciptakan kesetaraan dalam akses terhadap sumber daya.

Tan Malaka memandang bahwa revolusi sosial di Indonesia harus melibatkan semua lapisan masyarakat, tidak hanya kelas pekerja saja, tetapi juga kaum tani yang menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia.

Meskipun Tan Malaka sangat terinspirasi oleh teori-teori Lenin, ia juga menyesuaikan gagasan tersebut dengan kondisi sosial, politik, dan ekonomi Indonesia yang berbeda dengan Rusia.

Ia menilai bahwa revolusi di Indonesia harus dilakukan dengan pendekatan yang lebih inklusif, mengakomodasi semua elemen masyarakat yang tertindas oleh kolonialisme dan kapitalisme.

Namun, meskipun Tan Malaka mempelajari dan mengagumi Lenin, ia juga mengkritik beberapa aspek dalam penerapan teori-teori Lenin di Indonesia.

Tan Malaka berpendapat bahwa perjuangan di Indonesia tidak hanya berbasis pada teori kelas pekerja semata, melainkan harus melibatkan perjuangan bersama antara kelas pekerja, petani, dan seluruh rakyat Indonesia yang tertindas.

Tan Malaka selalu berupaya untuk menyesuaikan pemikiran revolusionernya dengan kondisi Indonesia yang memiliki latar belakang budaya dan sosial yang berbeda dengan Rusia.

Dengan mempelajari pemikiran Lenin dan menyesuaikannya dengan konteks Indonesia, Tan Malaka berusaha mewujudkan republik Indonesia yang tidak hanya bebas dari penjajahan fisik, tetapi juga dari penindasan sosial dan ekonomi.

Pemikiran Tan Malaka terus dikenang sebagai bagian integral dari sejarah pergerakan kemerdekaan Indonesia dan tetap menjadi sumber inspirasi bagi banyak pemikir politik hingga hari ini. (*)

Referensi Buku Tan Malaka:

  1. “Naar de Republiek Indonesia” (Menuju Republik Indonesia) – Buku ini menggambarkan bagaimana Tan Malaka memadukan ide-ide Lenin tentang negara proletariat dengan kondisi Indonesia yang masih terjajah.
  2. “Madilog” (Materialisme, Dialektika, dan Logika) – Buku ini menggali konsep materialisme dan dialektika Tan Malaka yang digunakan untuk memahami perjuangan revolusi dan pembentukan negara Indonesia yang adil.
Share:   

Baca Berita Kami Lainnya di: 
Biru-dan-Ungu-Modern-Webinar-Bisnis-Facebook-Post-1