Gulir Kebawah Untuk Tetap Baca Berita
Merah-Ilustrasi-Kampanye-Ayo-Memilih-Pemilihan-Umum-Instagram-Post-2
Gorontalo

Pendampingan Psikologis Korban Video Syur di Gorontalo Terus Dilakukan, PPA Gorontalo: Tolong Hapus dan Jangan Disebarluaskan

×

Pendampingan Psikologis Korban Video Syur di Gorontalo Terus Dilakukan, PPA Gorontalo: Tolong Hapus dan Jangan Disebarluaskan

Sebarkan artikel ini
FOTO: BICARAA.COM (DELLA RAHMAT), Sekretaris Dinas PPPA Provinsi Gorontalo, Helmi Tantu, menyampaikan komitmen penuh untuk melindungi hak-hak korban.

Disclaimer: Pemberitaan dilakukan untuk mendukung korban dari kasus Child Grooming oleh oknum Guru di Gorontalo.

BICARAA.COM, GORONTALO – Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Provinsi Gorontalo menegaskan komitmennya untuk terus memberikan pendampingan menyeluruh kepada siswi korban video syur, hingga kondisinya benar-benar pulih secara mental dan emosional.

Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Dinas PPPA Provinsi Gorontalo, Helmi Tantu, dalam wawancara eksklusif dengan Bicaraa.com, Selasa (01/10/2024).

Helmi juga menjelaskan korban saat ini tengah menghadapi tekanan berat karena berada di kelas ujian, dan kondisi psikologisnya terancam oleh trauma yang mendalam akibat kasus video syur yang menyeret dirinya.

Oleh karena itu, pihaknya memastikan akan mendampingi korban secara menyeluruh agar terbebas dari trauma dan depresi.

“Kami akan terus mendampingi korban hingga kondisinya benar-benar pulih. Saat ini, yang bersangkutan tengah menjalani pendampingan dari PPA Kabupaten Gorontalo, dan kami akan terus memantau perkembangannya. Tujuan utama kami adalah membantu korban keluar dari tekanan psikologis yang sedang dihadapinya,” ujarnya.

Selain fokus pada pemulihan psikologis korban, Helmi menegaskan pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi Gorontalo untuk memastikan agar siswi tersebut bisa melanjutkan pendidikannya.

Mengingat korban saat ini berada di kelas ujian, langkah ini diambil agar ia tidak tertinggal dalam proses akademisnya.

“Kami juga berusaha untuk memastikan bahwa korban dapat melanjutkan pendidikannya tanpa terganggu oleh trauma yang dialaminya. Oleh karena itu, kami akan bekerja sama dengan Dinas Pendidikan agar siswi tersebut dapat kembali bersekolah di lingkungan yang mendukung pemulihannya,” lanjut Helmi.

Helmi juga menyoroti pentingnya peran semua pihak dalam mendukung korban, baik dari keluarga, masyarakat, maupun pemerintah.

Menurutnya, korban adalah anak yang perlu mendapatkan dukungan penuh, terutama keluarga korban yang harus selalu berada di sisinya.

“Kami telah berkoordinasi dengan keluarga korban agar mereka terus berada di sampingnya dan memantau setiap aktivitasnya. Jangan biarkan dia sendirian, karena dalam kondisi seperti ini, korban membutuhkan pengawasan ekstra,” tambah Helmi.

Dalam kesempatan yang sama, Helmi juga mengimbau kepada masyarakat, khususnya mereka yang masih memiliki cuplikan video, untuk segera menghapusnya dan tidak menyebarkannya lebih lanjut.

“Kami meminta kepada siapa saja yang memiliki cuplikan video korban agar segera menghapusnya. Penyebaran video tersebut hanya akan menambah beban psikologis korban dan berpotensi merusak upaya pemulihan yang sedang kami lakukan,” tegasnya.

Saat ini, harap Helmi, pendekatan yang dilakukan PPPA Gorontalo bisa memberikan perlindungan yang menyeluruh bagi korban, sehingga ia dapat menghadapi masa depannya dengan lebih percaya diri dan tanpa bayang-bayang trauma.

“Kami berharap melalui pendampingan yang terus dilakukan, korban bisa segera pulih dan melanjutkan kehidupan normalnya. Kebersamaan dari berbagai pihak sangat penting dalam membantu korban melewati masa-masa sulit ini,” tutupnya. (*)

Share:   

Baca Berita Kami Lainnya di: 
Biru-dan-Ungu-Modern-Webinar-Bisnis-Facebook-Post-1
Merah-Ilustrasi-Kampanye-Ayo-Memilih-Pemilihan-Umum-Instagram-Post-2