BICARAA.COM, MANADO– PT Biomasa Jaya Abadi (PT BJA), perusahaan produsen wood pellet (pellet kayu) terintegrasi di Propinsi Gorontalo, Selasa (28/8/2024) menerima penghargaan dari Kantor Wilayah (Kanwil) Bea Cukai Sulawesi bagian Utara sebagai penghasil devisa ekspor terbesar di Gorontalo.
Kontribusi PT BJA mencapai lebih dari 55% dari total devisa ekspor propinsi Gorontalo.
Penghargaan diberikan langsung oleh Kepala Kanwil Bea Cukai Sulawesi Bagian Utara (Sulbagtara) Erwin Situmorang dan diterima oleh Rudi Hantono, Presiden Direktur PT BJA, di Gedung Keuangan Negara, Manado, Selasa, 27 Agustus 2024.
Dalam kegiatan yang diinisiasi oleh Kanwil Bea Cukai Sulawesi Bagian Utara ini sejumlah lembaga dan kementerian juga mendapatkan penghargaan.
Secara terinci terdapat 22 perusahaan, 20 kementerian atau lembaga pemerintahan, 10 asosiasi dan media, serta 11 aparat penegak hukum yang seluruhnya beroperasi di Sulawesi Utara, Gorontalo dan Sulawesi Tengah.
“Kami sangat berterimakasih kepada Kanwil Bea Cukai Sulawesi Bagian Utara atas apresiasi atau penghargaan kepada PT BJA sebagai kontributor devisa ekspor terbesar di Gorontalo. Ini menunjukkan keberadaan PT BJA telah memberi manfaat bagi negara, juga bagi masyarakat sekitar,” kata Rudi Hantono, Presiden Direktur PT BJA, sesaat setelah menerima penghargaan.
Rudi menjelaskan sejak beroperasi di Kecamatan Popayato, Kabupaten Pohuwato, Propinsi Gorontalo, PT BJA telah melakukan pengiriman wood pellet ke dua negara yaitu Jepang dan Korea Selatan.