Nikmati Update Berita Terbaru dari Bicaraa.com Setiap Hari Melalui Saluran Whatsapp, Bisa Klik Disini
GORONTALO, BICARAA.COM – Ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD Provinsi Gorontalo, Fikram Salilama, meluruskan pernyataannya yang menuai sorotan publik usai konferensi pers terkait kasus viralnya, Wahyudin Moridu.
Dalam kesempatan itu, Fikram sempat menyinggung soal “perselingkuhan hal yang biasa” ketika menjawab pertanyaan wartawan, yang kemudian dianggap sebagian pihak sebagai bentuk normalisasi perselingkuhan.
Fikram menegaskan maksud ucapannya bukanlah pembenaran, melainkan merujuk pada sudut pandang pribadi Wahyudin Moridu yang tengah diperiksa.
Ia menekankan bahwa pernyataan tersebut tidak mewakili sikap resmi BK.
“Itu bukan sikap BK. Yang saya maksud, pernyataan soal ‘biasa’ adalah menurut pandangan Wahyudin Moridu sendiri, bukan pembenaran dari BK. Kami tetap berpegang pada kode etik,” jelas Fikram, Sabtu (20/9/2025).
Lebih lanjut, ia menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat atas penyampaian sebelumnya yang dinilai menimbulkan persepsi keliru.
Dijelaskannya, BK tidak pernah bermaksud menyepelekan persoalan serius yang sedang menjadi perhatian publik.
“Kami menyadari, dalam menanggapi isu viral ini, penyampaian awal kami mungkin menimbulkan persepsi yang kurang tepat di mata masyarakat. Untuk itu, dengan penuh kerendahan hati kami memohon maaf sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat Gorontalo, khususnya pihak-pihak yang merasa kecewa,” ujarnya.
Fikram juga menegaskan, BK DPRD tetap berkomitmen menjaga nilai-nilai luhur yang dijunjung tinggi masyarakat Gorontalo.
Ia menekankan, perilaku yang bertentangan dengan norma adat dan nilai-nilai Islam, sebagai pedoman hidup masyarakat Serambi Madinah, jelas tidak dapat ditoleransi.
“Perilaku yang tidak sesuai dengan norma adat Gorontalo, apalagi bertentangan dengan nilai-nilai Islam, tidak bisa ditoleransi. BK akan menjalankan tugasnya secara objektif sesuai aturan yang berlaku,” tegasnya.
Selain klarifikasi, ia juga mengajak masyarakat menjadikan kasus ini sebagai momentum memperkuat integritas dan akhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari.
“Kami berharap dukungan dan doa masyarakat agar kami dapat menjalankan tugas sebaik-baiknya demi menjaga marwah DPRD dan martabat daerah yang kita cintai bersama,” tutupnya. (*)