Nikmati Update Berita Terbaru dari Bicaraa.com Setiap Hari Melalui Saluran Whatsapp, Bisa Klik Disini
Oleh: Ridwan Monoarfa
Wakil Ketua DPRD Provinsi Gorontalo/ Sekretaris DPW Partai NasDem
BICARAA.COM – Setiap 17 Mei, bangsa kita memperingati Hari Buku Nasional. Ini bukan sekadar seremoni tahunan, tetapi momen penting untuk kembali menegaskan peran strategis buku dalam membangun peradaban dan karakter bangsa.
Di tengah derasnya arus digitalisasi, budaya baca kita menghadapi tantangan yang serius. Minat baca generasi muda menurun, dan akses terhadap bacaan berkualitas belum merata.
Maka, Hari Buku Nasional harus menjadi pengingat kolektif untuk merevitalisasi semangat literasi dari rumah, sekolah, hingga ruang-ruang publik.
Pertama, Hari Buku Nasional menjadi panggilan untuk meningkatkan minat baca dan budaya literasi, terutama di kalangan remaja.
Masa remaja adalah fase emas tumbuhnya daya pikir kritis dan imajinatif—dua hal yang hanya bisa diasah melalui pembacaan yang berkelanjutan.
Kedua, penting untuk menanamkan kebiasaan membaca sejak dini.
Anak-anak yang diperkenalkan dengan buku sejak kecil, akan tumbuh menjadi individu yang lebih komunikatif, reflektif, dan bijak dalam mengambil keputusan.
Ketiga, buku adalah alat pengembangan diri. Ia memperluas cakrawala, memperkuat pemikiran kritis, serta membuka ruang dialog yang sehat dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa.
Keempat, kita harus terus mengapresiasi buku sebagai sumber ilmu yang tak tergantikan.
Di tengah gempuran informasi digital yang serba instan, buku tetap menjadi instrumen pembelajaran yang kokoh dan mendalam.
Kelima, literasi bukan sekadar kemampuan membaca, tetapi juga memahami, mengolah, dan menggunakan informasi untuk mengambil keputusan yang tepat.
Inilah pondasi dari masyarakat yang maju dan demokratis.
Terakhir, saya mengajak seluruh elemen untuk mendukung pertumbuhan industri penerbitan lokal.
Ketika minat baca meningkat, penulis dan penerbit dalam negeri pun akan semakin produktif, menghadirkan karya-karya bermutu untuk memperkaya literasi nasional.
Dengan semangat restorasi, mari kita jadikan Hari Buku Nasional sebagai momentum untuk membangun bangsa yang cinta membaca, berpikir kritis, dan berkarakter kuat. (*)