Nikmati Update Berita Terbaru dari Bicaraa.com Setiap Hari Melalui Saluran Whatsapp, Bisa Klik Disini
GORONTALO, BICARAA.COM– Aksi warga Kelurahan Dembe, Kecamatan Kota Barat, Kota Gorontalo, yang menjebol tanggul Danau Limboto untuk mengalirkan limbah yang telah menggenang selama berbulan-bulan, mendapat tanggapan resmi dari Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi II.
Menurut PPK OP SDA II BWS Sulawesi II Gorontalo, Roland Kasim, pihaknya telah mengetahui kondisi tersebut dan sedang berupaya menyelesaikan masalah yang dihadapi masyarakat.
Dalam keterangannya kepada bicaraa.com Kamis (06/03/2025), Roland menjelaskan, sejak Januari 2025, Kepala BWS telah datang ke lokasi dan menjanjikan pengerukan eceng gondok yang menjadi salah satu penyebab genangan limbah.
Namun, proses tersebut tertunda karena adanya pemblokiran anggaran atau efisiensi.
“Sekarang blokir anggarannya sudah dibuka, dan pengerukan akan segera dilakukan pada minggu pertama atau kedua Maret ini,” ujarnya.
Mengenai aksi penjebolan tanggul oleh warga, Roland mengakui hal tersebut sebenarnya tidak diperbolehkan karena tanggul merupakan aset pemerintah.
Namun, karena kondisi darurat yang dialami warga, pihaknya memaklumi tindakan tersebut.
“Kami sudah datang dan melihat kondisi kemarin hingga siang hari ini. Memang seharusnya tanggul tidak boleh dijebol, tetapi karena keadaan darurat, kami tidak mempermasalahkannya,” jelasnya.
Untuk mencegah aksi serupa di masa depan, BWS Sulawesi II telah memberikan pipa saluran klep kepada warga sebagai solusi sementara.
“Kami berharap pipa ini bisa membantu mengalirkan limbah tanpa harus merusak tanggul,” tambah Roland.
Saat ini, kondisi air Danau Limboto sedang rendah, sehingga limbah yang menggenangi 45 rumah warga telah merembes ke danau.
Namun, Roland mengingatkan jika air danau naik, dikhawatirkan air akan kembali mengalir ke pemukiman warga karena tanggul penghalang sudah tidak utuh.
“Ini yang perlu diwaspadai. Kami akan terus memantau dan berkoordinasi dengan warga untuk mencari solusi terbaik,” tutupnya. (*)