BICARAA.COM, UNGKAPAN– Hidayat Musa, selaku pegiat Hak Asasi Manusia (HAM) Nasional, sangat menyayangkan respon beberapa oknum terhadap kegiatan mahasiswa Papua yang cenderung memantik kebencian mereka di Gorontalo.
Hidayat menekankan bahwa semuanya perlu melihat beberapa permasalahan yang terjadi di tanah Papua secara objektif dan universal.
Gejolak yang terjadi di Papua saat ini merupakan akibat dari ketidakmampuan negara Indonesia untuk menemukan solusi terbaik atas keinginan rakyat Papua.
Selain itu ketimpangan sosial yang sangat nyata serta kondisi ekonomi masyarakat yang jauh dari kata sejahtera, ditambah dengan semakin banyaknya pengiriman pasukan pengamanan dari Indonesia, membuat situasi di tanah Papua sangat berbeda dengan daerah lain di Indonesia.
Keadaan yang terjadi di Papua hanya bisa dirasakan oleh orang asli Papua itu sendiri. Maka, sangat wajar jika beberapa riak atas kondisi sosial di tanah Papua sering digaungkan oleh pemuda dan mahasiswa asli Papua.
Sayangnya, beberapa oknum mencoba menumbuhkan pandangan diskriminatif terhadap orang asli Papua dengan memainkan isu perpecahan dan kebencian.
Padahal, dalam kenyataannya, setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemuda dan mahasiswa Papua hanyalah gerakan momentum untuk menyikapi situasi yang ada di tanah Papua.
Mereka melakukan gerakannya hanya di kalangan mereka sendiri dalam rangka mencari jalan keluar atas situasi yang ada.
Begitu pula dalam kegiatan mahasiswa Papua yang dilakukan baru-baru ini di asrama Papua di Gorontalo.
Kegiatan dilakukan secara tertutup untuk menghargai budaya dan menjaga keamanan serta ketertiban masyarakat Gorontalo.
Dalam kegiatan ini, mahasiswa Papua menampilkan kebudayaan mereka seperti tradisi bakar batu, tarian-tarian, dan menyajikan makanan khas Papua.
Kegiatan ini berjalan aman dan tertib. Sayangnya, ada oknum yang tidak bertanggung jawab menyebarkan berita hasutan dan kebencian terhadap kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa Papua.
Apa yang dilakukan oleh mahasiswa Papua tidak berbeda dengan kegiatan mahasiswa pada umumnya.
Sebagai mahasiswa, mereka tahu betul bahwa dalam tridharma perguruan tinggi, poin ketiga adalah pengabdian kepada masyarakat.
Maka, sangatlah wajar ketika mahasiswa Papua mengabdikan diri pada daerahnya dengan mendiskusikan serta mencari solusi terbaik atas situasi yang terjadi di tanah Papua.
Sikap intoleransi dan diskriminatif justru akan semakin memperburuk situasi di tanah Papua. Hidayat Musa memberikan warning keras terhadap tindakan diskriminatif ini dan berharap agar masyarakat lebih bijak dalam menyikapi permasalahan yang ada. (*)