Nasional

Survei Celios: Bahlil Lahadalia Dapat Nilai Terburuk di Kabinet Prabowo

×

Survei Celios: Bahlil Lahadalia Dapat Nilai Terburuk di Kabinet Prabowo

Sebarkan artikel ini
Bahlil Lahadalia, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Foto: (Istimewa)

Nikmati Update Berita Terbaru dari Bicaraa.com Setiap Hari Melalui Saluran Whatsapp, Bisa Klik Disini


BICARAA.COM – Lembaga riset ekonomi dan kebijakan publik Center of Economic and Law Studies (Celios) merilis hasil survei terbaru yang menyoroti kinerja para menteri dalam satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Dalam survei tersebut, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menempati posisi terendah dengan skor -151 poin, menjadikannya pejabat dengan penilaian kinerja terburuk di kabinet.

Survei yang melibatkan 120 pakar dan pengamat kebijakan publik itu menempatkan Kepala Badan Geospasial Nasional (BGN) Dadan Hindayana di urutan kedua terendah dengan skor -81 poin, diikuti Menteri HAM Natalius Pigai (-79 poin) dan Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni (-56 poin).

Sementara itu, Menteri Kebudayaan Fadli Zon juga mendapat catatan negatif dengan skor -36 poin.

Celios menjelaskan survei dilakukan menggunakan pendekatan expert judgment, di mana para responden diminta menilai efektivitas kebijakan, transparansi, dan dampak kinerja menteri terhadap masyarakat.

“Evaluasi ini menunjukkan adanya kesenjangan tajam antara para menteri yang mendapat apresiasi publik dan yang menuai kritik keras,” tulis Celios dalam laporannya, dikutip Senin (20/10/2025).

Di sisi lain, beberapa menteri mendapat penilaian positif. Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM dan Imigrasi Yusril Ihza Mahendra bersama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menempati posisi teratas dengan skor positif lebih dari 40 poin.

Disusul oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti, serta Menteri Agama Nasaruddin Umar.

Celios menegaskan, hasil ini menjadi potret awal persepsi para ahli terhadap arah kebijakan pemerintahan baru, terutama dalam menilai siapa yang dianggap berhasil menunaikan mandat pembangunan dan siapa yang perlu evaluasi.

Lembaga tersebut juga menyebut bahwa menteri atau kepala badan yang baru dilantik pada September 2025 tidak disertakan dalam survei karena masa kerja mereka belum cukup untuk diukur secara objektif.

“Temuan ini diharapkan menjadi bahan evaluasi Presiden Prabowo dalam melakukan penyegaran kabinet ke depan. Publik dan para ahli menginginkan menteri yang tidak hanya loyal secara politik, tapi juga efektif dalam bekerja,” tulis Celios dalam penutup laporannya.

Survei Celios ini dilakukan pada awal Oktober 2025, dengan metode penilaian berbasis persepsi ahli untuk memberikan gambaran obyektif tentang kinerja para pembantu presiden selama satu tahun pemerintahan berjalan. (*)


Share:   

Baca Berita Kami Lainnya di: 
Image