Pohuwato

Ruang Kelas SDN 06 Paguat Pohuwato Hangus Terbakar

×

Ruang Kelas SDN 06 Paguat Pohuwato Hangus Terbakar

Sebarkan artikel ini
Kondisi Kelas Setelah Terbakar, Foto: (Istimewa)

Nikmati Update Berita Terbaru dari Bicaraa.com Setiap Hari Melalui Saluran Whatsapp, Bisa Klik Disini


POHUWATO, BICARAA.COM – Sebuah ruang kelas di SDN 06 Paguat, Desa Bumbulan, Kecamatan Paguat, Kabupaten Pohuwato, hangus terbakar pada Selasa (2/9/2025) sore.

Kejadian ini sontak menggemparkan warga sekitar karena api cepat membesar, meski akhirnya berhasil dipadamkan berkat gotong royong masyarakat.

Menurut keterangan sejumlah saksi, api bermula dari ruang kelas IV. Rival Abdullah (17), warga yang rumahnya berdekatan dengan sekolah, mengaku mendengar suara mirip ledakan petasan sebelum melihat asap dan api berkobar.

“Saya langsung keluar rumah, lihat asap sama api besar di kelas IV, lalu saya panggil warga sekitar,” ungkapnya.

Saksi lainnya, Karsum Husain (58), juga membenarkan hal itu. Ia bersama masyarakat sekitar berusaha membantu memadamkan api dengan alat seadanya.

Beruntung, warga berhasil menguasai kobaran api sebelum merambat lebih jauh.

Dari keterangan yang dihimpun, kebakaran diduga kuat dipicu oleh ulah tiga anak yang bermain di dalam ruang kelas.

Mereka sempat membakar selembar kertas, sebelum api merembet ke sebuah lemari berisi buku dan membuat kobaran api membesar.

Insiden tersebut mengakibatkan sejumlah fasilitas sekolah rusak, antara lain satu meja guru, satu meja siswa, satu kursi siswa, serta pintu penghubung kelas.

Total kerugian diperkirakan mencapai Rp7 juta. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun situasi sempat menimbulkan kepanikan di sekitar sekolah.

Kapolres Pohuwato, AKBP Busroni, menanggapi serius insiden ini. Ia mengimbau para orang tua agar lebih meningkatkan pengawasan terhadap anak-anak, termasuk aktivitas mereka di lingkungan sekolah.

“Kami mengingatkan bahwa anak-anak perlu pendampingan ekstra, terutama terkait bahaya bermain api. Hal kecil bisa berakibat fatal, apalagi jika terjadi di sekolah. Peran orang tua dan guru sangat penting untuk mencegah kejadian serupa,” ujarnya.

Selain itu, AKBP Busroni berharap kejadian ini menjadi pelajaran bagi semua pihak. Ia menekankan pentingnya kerja sama antara masyarakat, sekolah, dan orang tua dalam menjaga keamanan lingkungan pendidikan.

“Kami berharap semua pihak lebih waspada dan proaktif. Keselamatan anak-anak harus menjadi prioritas bersama, agar sekolah tetap menjadi tempat yang aman dan nyaman untuk belajar,” tutupnya. (*)


Share:   

Baca Berita Kami Lainnya di: 
Image
Image