Nikmati Update Berita Terbaru dari Bicaraa.com Setiap Hari Melalui Saluran Whatsapp, Bisa Klik Disini
GORONTALO, BICARAA.COM– Ratusan aktivis, buruh, mahasiswa, dan masyarakat menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Wali Kota dan DPRD Kota Gorontalo, Jumat (20/06/2025).
Mereka memprotes manajemen Mie Gacoan yang belum membayarkan upah pekerja sejak Desember 2024.
Para demonstran menyampaikan bahwa total upah yang belum dibayar mencapai Rp122.500.000.
Wali Kota Gorontalo, Adhan Dambea, menyambut baik aksi tersebut dan mengakui demonstrasi adalah hak yang dijamin undang-undang.
Ia berterima kasih kepada semua pihak yang peduli terhadap permasalahan ini.
Sebagai langkah awal, Wali Kota Adhan memberikan bantuan sementara sebesar Rp61.250.000, setara separuh dari total tunggakan upah.
“Hari ini saya bantu separuh dulu, walaupun belum semuanya. Ini untuk membantu teman-teman tenaga kerja yang upahnya tertunda sejak Desember 2024,” jelas Adhan.
Adhan juga menegaskan komitmen untuk berpihak pada rakyat dan memperjuangkan hak pekerja.
“Saya tidak akan mundur selangkah pun dalam memperjuangkan hak mereka,” tegasnya.
Aksi demonstrasi berlangsung tertib dengan pengawalan ketat aparat kepolisian.
Meskipun menyambut bantuan wali kota, massa aksi tetap menuntut manajemen Mie Gacoan segera melunasi seluruh upah yang belum dibayar.
Para demonstran berjanji akan terus mengawal isu ini hingga hak-hak buruh terpenuhi secara penuh.
Wali Kota Tunggu Respon Manajemen Mie Gacoan
Wali Kota Gorontalo, Adhan Dambea, menunggu respon manajemen Mie Gacoan, apakah akan melaporkan kontraktor ke polisi atau segera membayar upah pekerja.
Menurutnya, penyelesaian masalah ini tidak sulit dan jika segera dilakukan, gerai bisa dibuka kembali.
Adhan juga menyambut baik aksi demonstrasi ratusan buruh dan masyarakat pada Jumat (20/6/2025) yang menuntut kejelasan pembayaran upah senilai Rp122,5 juta.
Sebagai langkah awal, Wali Kota memberikan bantuan Rp61,25 juta, setengah dari total tunggakan.
Adhan menegaskan komitmennya berpihak pada pekerja dan tidak akan mundur dalam memperjuangkan hak mereka. (*)