Nikmati Update Berita Terbaru dari Bicaraa.com Setiap Hari Melalui Saluran Whatsapp, Bisa Klik Disini
POHUWATO, BICARAA.COM – Ketua Komisi II DPRD Provinsi Gorontalo, Mikson Yapanto, melakukan reses di Galeri UMKM Kreatif Pohuwato, Desa Palopo, Kecamatan Marisa, Kabupaten Pohuwato, Kamis (13/02/2025).
Acara ini dihadiri oleh Direktur PT. PETS Boyke Poerbaya Abidin, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi (Perindakop) Kabupaten Pohuwato, Ibrahim Kiraman, serta sekitar 50 pelaku UMKM Pohuwato.
Dalam pertemuan tersebut, perwakilan UMKM, Umar Azis (45) mengungkapkan keluhan terkait sulitnya produk mereka masuk ke perusahaan-perusahaan besar di Gorontalo, termasuk gerai Alfamart dan Indomaret.
Salah satu kendala utama yang dihadapi adalah sistem pembayaran cash tunda yang diterapkan oleh dua jaringan ritel tersebut, sehingga banyak produk UMKM akhirnya ditarik dari rak mereka.
“Kami berharap sistem pembelian bisa diubah menjadi beli putus. Artinya, ada barang dan langsung ada pembayaran. Jika sistemnya tetap cash tunda, maka ada potensi kami tidak bisa berproduksi lagi karena modal tertahan,” ujar Umar Azis.
Selain itu, Umar juga meminta agar PT. PETS dapat menambah variasi produk UMKM yang bisa masuk sebagai mitra.
Saat ini, produk yang diterima baru sebatas kopiah ilamango, padahal masih banyak produk lain yang memiliki potensi.
Menanggapi hal ini, Direktur PT. PETS, Boyke Poerbaya Abidin, menyatakan dukungannya terhadap produk UMKM lokal untuk masuk ke perusahaannya.
Namun, ia menegaskan bahwa proses penerimaan akan dilakukan secara bertahap.
“Kami sangat terbuka untuk produk-produk UMKM, tapi tentu ada tahapan yang harus kami lalui agar bisa sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan standar yang ada,” ujar Boyke.
Sementara itu, Ketua Komisi II DPRD Provinsi Gorontalo, Mikson Yapanto berjanji akan mengupayakan pembukaan akses pasar yang lebih luas bagi UMKM di Pohuwato.
Salah satu langkah yang akan diambil adalah mengundang perwakilan Alfamart dan Indomaret untuk membahas kemungkinan penerapan sistem beli putus bagi produk UMKM.
“Kami akan menggandeng Alfamart dan Indomaret agar bisa lebih terbuka menerima produk UMKM lokal dan menerapkan sistem beli putus. Namun, tentu ada syarat yang harus dipenuhi oleh UMKM, seperti kelengkapan izin dan legalitas usaha,” jelas Mikson Yapanto.
Lebih lanjut, Mikson juga memastikan bahwa dirinya akan mengawal proses masuknya produk UMKM ke berbagai perusahaan, termasuk PT. PETS.
Ia berharap agar produk-produk lokal dapat dimanfaatkan tidak hanya untuk pasar umum tetapi juga untuk kebutuhan internal perusahaan, seperti konsumsi atau suvenir bagi karyawan.
“Kami akan berupaya agar produk UMKM tidak hanya bisa masuk ke pasar ritel, tetapi juga bisa digunakan oleh karyawan di berbagai perusahaan, termasuk PT. PETS. Ini adalah bagian dari dukungan kita untuk membangun ekonomi lokal yang lebih kuat,” tutup Mikson Yapanto. (***)