Nikmati Update Berita Terbaru dari Bicaraa.com Setiap Hari Melalui Saluran Whatsapp, Bisa Klik Disini
POHUWATO, BICARAA.COM– Rektor Universitas Pohuwato (Unipo), Dr. Hj. Gretty S. Saleh, S.Ip., M.Si, angkat bicara menanggapi polemik terkait beredarnya informasi mengenai dirinya yang disebut-sebut melakukan perjalanan ke sejumlah negara untuk urusan pribadi.
Gretty dengan tegas membantah tuduhan itu. Ia menegaskan, kegiatan yang dilaksanakan merupakan bagian dari agenda resmi kampus yang berada dalam lingkup Universitas Ichsan (Unisan) Grup di bawah Yayasan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (YPIPT) Ichsan.
“Kampus yang ikut antara lain Unipo, Unisan Gorontalo, Unisan Sidrap, Unisan Gorontalo Utara, dan ITB Ichsan Boalemo. Semua bergerak bersama membawa nama baik yayasan sekaligus memperluas kerja sama strategis. Jadi ini bukan perjalanan pribadi, melainkan kegiatan resmi,” jelas Gretty, Minggu (17/8/2025).
Menurut Gretty, tujuan utama perjalanan ke luar negeri adalah menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi dan industri di tiga negara, yaitu Singapura, Malaysia, dan Thailand.
Bentuk kerja sama yang dijajaki cukup luas, mulai dari pertukaran mahasiswa, studi lanjut dosen, program magang, studi banding mahasiswa, hingga penelitian bersama dan pengabdian masyarakat berskala internasional.
“Hal ini sesuai amanat Ristekdikti dalam IKU 8 yang mendorong perguruan tinggi memperluas kerja sama luar negeri. Dengan begitu, mahasiswa dan dosen kita tidak hanya belajar di ruang lokal, tetapi juga bisa menambah pengalaman internasional,” tambahnya.
Gretty juga menuturkan, selain menggandeng mitra luar negeri, rombongan kampus juga menjalin kerja sama dalam negeri dengan 13 perguruan tinggi lain yang turut serta dalam kunjungan tersebut.
Agenda ini, kata dia, sebenarnya sudah direncanakan sejak dua bulan lalu, sehingga tidak ada kaitannya dengan urusan pribadi atau kepentingan lain di luar dunia akademik.
Lebih jauh, Gretty menekankan, keikutsertaan Universitas Pohuwato dalam forum kerja sama tersebut merupakan capaian penting. Unipo yang selama ini dikenal sebagai kampus muda di Gorontalo, kini mulai diperhitungkan karena mampu berdiri sejajar dengan universitas-universitas besar di tingkat nasional.
“Bagi kami, kehadiran Universitas Pohuwato dalam forum tersebut menjadi kebanggaan tersendiri. Ini juga tantangan agar kami terus meningkatkan kualitas akademik, tata kelola, dan daya saing kampus,” ujar Gretty.
Ia juga menyinggung soal kepemimpinannya yang baru berjalan beberapa waktu terakhir. Fokusnya saat ini adalah memperbaiki tata kelola universitas agar lebih transparan, profesional, dan dapat dipercaya masyarakat.
“Sejak saya menjabat, fokus saya adalah perbaikan tata kelola. Kami ingin Unipo semakin maju, dipercaya, dan bisa bersaing di level regional maupun nasional,” ucapnya.
Terkait isu lain mengenai mundurnya rektor sebelumnya, Jorry Karim, Gretty menegaskan bahwa hal tersebut merupakan keputusan pribadi.
“Pak Jorry Karim mundur atas keputusannya sendiri. Tidak ada intervensi atau paksaan dari pihak manapun,” tegasnya.
Di akhir klarifikasinya, Gretty berharap seluruh civitas akademika dapat bersatu menjaga nama baik universitas.
Ia menilai polemik yang berkembang sebaiknya tidak dibesar-besarkan karena justru akan mengganggu konsentrasi kampus dalam menjalankan program-program pengembangan.
“Yang paling penting sekarang adalah bagaimana kita sama-sama menjaga marwah Unipo. Mari fokus pada kerja nyata agar kampus ini semakin maju,” pungkas Gretty.
Dengan penjelasan ini, Gretty menegaskan bahwa seluruh aktivitas luar negeri yang dijalani adalah bagian dari tanggung jawabnya sebagai pimpinan universitas dalam memperluas jaringan kerja sama, baik di dalam maupun luar negeri. (*)
Share:
Baca Berita Kami Lainnya di:
