BICARAA.COM, POHUWATO– Proyek irigasi di Kecamatan Taluditi dengan total anggaran sebesar Rp 13.762.895.800 mendapat sorotan dari Ketua Wilayah Liga Mahasiswa Indonesia untuk Demokrasi (LMID) sebelumnya (LMND) Provinsi Gorontalo, Khalifah Ridho.
Menurut Ridho, proyek yang seharusnya selesai pada tahun 2023 ini hingga kini belum juga rampung.
“Proyek yang telah berjalan selama satu tahun ini seharusnya sudah selesai dikerjakan. Tidak ada alasan untuk mencari dana cadangan atau sejenisnya untuk menyelesaikan pekerjaan ini,” ujar Ridho dengan tegas.
Ia menambahkan bahwa hal ini sudah diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang mengatur sanksi bagi penyedia barang/jasa yang tidak melaksanakan kontrak dengan baik.
Ridho juga menyoroti masalah banjir yang sering terjadi di daerah Kecamatan Taluditi.
“Banjir ada di mana-mana, dan Taluditi menjadi langganan banjir. Pekerjaan saluran irigasi wajib diselesaikan dalam kurun waktu yang cepat,” tegasnya.
Ia mengungkapkan kekecewaannya terhadap pelaksanaan proyek yang dianggapnya lambat dan tidak sesuai dengan perencanaan.
Menurutnya, penyelesaian proyek irigasi sangat mendesak untuk mencegah banjir yang berulang kali melanda daerah tersebut dan merugikan masyarakat.
Ridho menegaskan bahwa jika proyek ini tidak segera diselesaikan, LMID Bersama sejumlah simpatisan Komite Politik dan Warga akan menggelar aksi demonstrasi.
“Jika pekerjaan tidak selesai, aksi demonstrasi akan segera dilakukan dengan demo berjilid-jilid,” ancamnya.
Menurut Ridho Pernyataan yang dikeluarkan merupakan bentuk tekanan kepada pihak Pemerintah Pohuwato dan DPRD Pohuwato agar segera menyelesaikan proyek irigasi yang mangkrak tersebut.
“Masyarakat Kecamatan Taluditi sangat berharap proyek ini segera rampung agar dapat mengurangi dampak banjir yang kerap terjadi,” tutupnya. (*)