BICARAA.COM, GORONTALO – Ketua Komisi II DPRD Provinsi Gorontalo, Mikson Yapanto, menyesalkan keputusan Pemerintah Daerah (Pemda) Boalemo yang mengeluarkan surat rekomendasi untuk menunda Festival Pantai Bolihutuo yang semula dijadwalkan pada Sabtu, 23 November 2024.
Menurut Mikson penundaan akan menjadi pukulan besar bagi sekitar 100 pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) lokal yang telah mempersiapkan diri untuk berpartisipasi dalam acara tersebut.
“Kegiatan ini sangat positif untuk UMKM dan pariwisata. Kalau ditunda, tentu kepercayaan publik terhadap Pemda Boalemo perlu dipertanyakan,” ujar Mikson, Kamis (21/11).
Sebelumnya lanjut Mikson, Pemda Boalemo yang diwakili oleh PJ Bupati Shreman Moridu telah bertemu dengan Liaison Officer (LO) Festival Pantai Bolihutuo dan memberikan dukungan penuh terhadap pelaksanaan festival tersebut.
Mikson juga turut hadir dalam pertemuan tersebut dan menyaksikan komitmen Pemda Boalemo untuk mendukung acara Festival Pantai Bolihutuo.
“Saya ada disitu, Pj Bupati sempat bertanya langsung kepada Dinas Pariwisata Boalemo apakah ada masalah dengan Bawaslu dan sudah diinformasikan, dari Dinas menjawab tidak ada masalah apa-apa,” tambah Mikson.
Bantah Ada Unsur Politik
Mikson juga menanggapi isu yang beredar bahwa penundaan festival Pantai Bolihutuo berkaitan dengan alasan politik, mengingat kedekatannya dengan masa kampanye Pilkada Gorontalo.
Mikson dengan tegas membantah hal tersebut. Menurutnya, Festival Pantai Bolihutuo adalah kegiatan yang murni untuk pemberdayaan UMKM dan promosi pariwisata, bukan untuk kepentingan politik.
“Kegiatan ini dilaksanakan bersama Bank Mandiri dan PERTAMINA, bukan dari partai politik atau pasangan calon tertentu,” tegas Mikson.
Ia juga meminta agar Bawaslu Boalemo dapat melakukan pengawasan maksimal selama festival berlangsung, jika memang ada kekhawatiran penyalahgunaan untuk kampanye politik.
Mikson menambahkan kehadiran tokoh seperti Rachmat Gobel, yang disebut-sebut memicu kekhawatiran adanya unsur politik, adalah bentuk dukungan untuk UMKM dan pariwisata, bukan kampanye politik.
“Festival ini untuk kemajuan Boalemo, bukan untuk kepentingan politik tertentu,” tutup Mikson. (*)