BICARAA.COM-Kabar mengenai laporan dugaan pelecehan seksual yang menimpa Rektor Universitas Pancasila Jakarta, Prof. ETH, telah mencuat ke permukaan.
Prof. ETH dilaporkan ke polisi atas dugaan pelecehan seksual terhadap salah seorang bawahannya berinisial RZ.
Dikutip dari tvOneNews, Kamis (29/2/2024), Amanda Manthovani, Kuasa Hukum korban memberikan kronologi peristiwa yang terjadi pada kliennya.
Minggu, 25 Februari 2024, RZ saat itu bekerja sebagai Humas Rektorat Universitas Pancasila mendapatkan panggilan untuk menghadap ke rektor.
RZ datang ke ruangan Prof. ETH tanpa curiga. Tetapi, Saat RZ duduk di depan meja untuk mencatat arahan, pipi RZ diduga langsung dicium oleh Prof. ETH.
Kejadian ini membuat RZ kaget dan terdiam, bahkan sempat berdiri dan beranjak pergi walaupun ditahan oleh Prof. ETH.
Tak bergumam dan takut atas tindakannya. Prof. ETH malah meminta RZ meneteskan obat tetes mata langsung di matanya Prof.ETH.
“Setelah dicium, dia menyuruh RZ untuk meneteskan obat tetes mata. Tapi karena Trauma telah dicium, RZ menjauh dan mengiyakan permintaannya,” paparnya.
Tepat di moment itu Prof. ETH diduga meremas buah dada RZ. Sehingga membuat RZ merasa kaget dan langsung beranjak pergi.
Kabiro Universitas Pancasila, Putri Langka, memberikan tanggapan terkait laporan pelecehan seksual yang melibatkan Rektor universitas tersebut.
“Iya, kami sudah mendengar mengenai adanya pelaporan tersebut, kami juga mencermati pemberitaan yang muncul di media,” tandasnya.
Dalam keterangan lain, Putri menegaskan pihaknya akan menghormati segala proses hukum yang sedang berjalan.
