AdvertorialGorontaloHeadlines

Papip Celebes Ajak Pemuda Gorontalo Melek Literasi Finansial, Bukan Judi Online

×

Papip Celebes Ajak Pemuda Gorontalo Melek Literasi Finansial, Bukan Judi Online

Sebarkan artikel ini
Andi Rahmatillah atau Dikenal dengan Papip Celebes Trader Asal Gorontalo, Doc: Pribadi

Nikmati Update Berita Terbaru dari Bicaraa.com Setiap Hari Melalui Saluran Whatsapp, Bisa Klik Disini


GORONTALO, BICARAA.COM – Nama Papip Celebes mulai mencuat di kalangan anak muda Gorontalo.

Di balik nama beken itu, Andi Rahmatilah punya misi sederhana tapi serius: menjauhkan generasi muda dari judi online dan pengangguran.

Andi adalah seorang trader asal Gorontalo. Ia bukan cuma bicara soal cuan atau gaya hidup, tapi soal kesadaran digital.

Menurutnya, di era teknologi seperti sekarang, siapa pun bisa kerja mandiri untuk tingkatkan penghasilan hanya dengan modal kuota internet.

“Di industri ini, tidak ada atasan yang memerintah. Semua serba mandiri. Yang penting punya tekad dan mau belajar,” kata Andi kepada Bicaraa.com, Minggu (18/05/2025)

Namun jalan Andi tak mulus. Warga Gorontalo sempat trauma akibat kasus investasi bodong tahun 2021–2022.

Banyak yang rugi besar, dan kini jadi skeptis dengan yang berbau trading. Ini jadi tantangan besar bagi Andi.

Untuk melawan stigma itu, ia pernah mengusulkan diskusi terbuka di warkop.

Tujuannya sederhana, buka ruang dialog, luruskan persepsi.

“Saya nggak pernah pungut uang orang buat trading. Nggak buka titipan. Ini soal edukasi, bukan bisnis tipu-tipu,” tegasnya.

Bahkan Andi pernah menolak tawaran titip dana Rp100 miliar dari salah satu grup besar, Holywings. Baginya, integritas lebih penting dari uang.

Kini, ia punya lebih dari 3.000 anggota yang belajar trading dari nol. Salah satu kisah menarik datang dari Bandung.

Seorang trader yang sempat rugi Rp3 miliar, berhasil balik modal hanya dua bulan setelah berdiskusi dengan Andi selama tiga jam.

Tak berhenti di situ, Andi juga berencana membangun perusahaan pialang berjangka.

Katanya, di seluruh Sulawesi, hanya Gorontalo yang belum punya. Ia ingin mengisi kekosongan itu.

Soal cibiran di media sosial, Andi santai. Semakin dihujat, semakin ia merasa tertantang.

Yang disayangkan, katanya, sebagian komunitas trader di Gorontalo justru enggan terbuka.

“Masalahnya, mereka susah mengosongkan gelas. Merasa paling tahu. Padahal, kalau mau belajar bareng, bisa saling bantu,” tuturnya.

Andi ingin membawa semangat baru, bahwa trading bukan jalan cepat kaya, tapi jalan untuk mandiri asal dijalani dengan ilmu dan niat yang bersih. (*)


Share:   

Baca Berita Kami Lainnya di: 
Putih-Biru-Modern-Simpel-Selamat-Hari-Dokter-Nasional-Instagram-Post-3