Nikmati Update Berita Terbaru dari Bicaraa.com Setiap Hari Melalui Saluran Whatsapp, Bisa Klik Disini
POHUWATO, BICARAA.COM – Pani Gold Project (PGP) kembali meneguhkan komitmen sosialnya dengan menggelar pasar murah di tiga titik berbeda, Minggu (21/9/2025).
Kegiatan ini menyasar sembilan desa di Kecamatan Marisa dan Kecamatan Buntulia, Kabupaten Pohuwato, sebagai bentuk kepedulian perusahaan kepada masyarakat lingkar tambang.
Pasar murah yang diinisiasi PGP ini merupakan hasil sinergi bersama Polda Gorontalo dan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Gorontalo.
Melalui program ini, perusahaan ingin memberikan kontribusi nyata dalam meringankan beban ekonomi warga, terutama di tengah tingginya harga bahan pokok.
Suasana pasar murah tidak hanya sebatas transaksi, melainkan juga menjadi ruang kebersamaan.
Warga terlihat saling menyapa, berbagi cerita, hingga mempererat silaturahmi. Nuansa kekeluargaan tersebut menambah hangat kegiatan yang dinantikan masyarakat.
CSR Manager Pani Gold Project, Mahesha Lugiana, menegaskan bahwa keberadaan perusahaan bukan hanya untuk aktivitas tambang, tetapi juga sebagai bagian dari kehidupan sosial masyarakat.
“Perusahaan hadir sebagai bagian dari keluarga. Kami memiliki empati dan memahami apa yang dibutuhkan warga. Pasar murah ini adalah salah satu bentuk kepedulian terhadap kebutuhan sehari-hari masyarakat,” jelas Mahesha.
Sebanyak 1.300 paket sembako dan beras didistribusikan kepada warga dengan harga sangat terjangkau.
Adapun tiga lokasi yang dipilih yaitu Balai Desa Teratai Kecamatan Marisa, Aula Kantor Camat Buntulia, dan SDN 04 Buntulia di Dusun Butato, Desa Hulawa.
Camat Buntulia, Saiful Hunta, mengapresiasi langkah Pani Gold Project yang konsisten hadir mendukung masyarakat.
“Terima kasih kepada perusahaan yang telah menggagas pasar murah ini. Saya mewakili masyarakat Kecamatan Buntulia menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya. Dengan kegiatan ini, warga merasa sangat terbantu,” ungkap Saiful saat meninjau langsung kegiatan.
Rasa syukur juga datang dari warga. Yurita, ibu rumah tangga asal Desa Palopo, mengaku kegiatan ini sangat membantu memenuhi kebutuhan dapur.
“Pasar murah ini meringankan beban kami. Semoga bisa rutin dilaksanakan agar masyarakat lebih terbantu,” tuturnya.
Hal serupa disampaikan Emi, warga Desa Hulawa. Dengan hanya Rp50 ribu, ia bisa membawa pulang beras, gula, teh, dan ikan kaleng.
“Harapan saya program seperti ini terus berlanjut agar masyarakat semakin terbantu,” ucapnya sambil menenteng paket sembako. (*)
(Rilis/Advertorial)