Gulir Kebawah Untuk Tetap Baca Berita
Merah-Ilustrasi-Kampanye-Ayo-Memilih-Pemilihan-Umum-Instagram-Post-2
EkonomiGorontalo

Pakar Ekonomi Jelaskan Penyebab Utama Provinsi Gorontalo Tetap Bertahan Dilima Provinsi Termiskin di Indonesia

×

Pakar Ekonomi Jelaskan Penyebab Utama Provinsi Gorontalo Tetap Bertahan Dilima Provinsi Termiskin di Indonesia

Sebarkan artikel ini
Sumber Foto: Fikar Buntuan (bicaraa.com), Wakil Dekan 1 Fakultas Ekonomi UNG Dr. Irawati Abdul, S.E, M.si

BICARAA.COM, GORONTALO– Meskipun angka kemiskinan di Provinsi Gorontalo menunjukkan sedikit penurunan pada November 2024, provinsi ini masih mempertahankan posisi kelima sebagai provinsi termiskin di Indonesia.

Berdasarkan data yang dirilis BPS Gorontalo 1 November 2024, persentase penduduk miskin di Gorontalo tercatat sebesar 14,57 persen, kemudian turun 0,58 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Namun, meskipun ada penurunan, garis kemiskinan yang terus meningkat menjadi tantangan besar bagi pembangunan ekonomi di Provinsi Gorontalo.

Kepada bicaraa.com, Jumat (08/11/2024), Dr. Irawati Abdul, S.E, M.si , akademisi ekonomi  sekaligus menjabat sebagai Wakil Dekan 1 Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Gorontalo memberikan pandangannya terkait fenomena kemiskinan di Gorontalo.

Dirinya menjelaskan, tingginya angka kemiskinan di Gorontalo disebabkan oleh faktor-faktor yang saling berkaitan dan saling memengaruhi.

Faktor yang pertama adalah kondisi ekonomi masyarakat yang sebagian besar bergantung pada sektor pertanian yang masih menggunakan metode tradisional.

“Gorontalo dengan pertanian yang tradisional akan memengaruhi produktivitas yang dihasilkan, bahkan terkadang relatif rendah,” ungkapnya.

Selain itu, akses terhadap pendidikan yang terbatas serta infrastruktur yang belum memadai turut memperburuk situasi ini.

Irawati menilai, kualitas pendidikan yang rendah serta kurangnya akses ke layanan dasar menjadi penghalang dalam meningkatkan daya saing masyarakat Gorontalo.

Lebih lanjut, Irawati juga menyoroti tingginya tingkat pengangguran di Provinsi Gorontalo, yang sebagian besar disebabkan oleh keterbatasan lapangan pekerjaan yang berkualitas.

Sementara itu, kemiskinan ekstrem banyak dialami oleh rumah tangga yang memiliki anggota lebih dari lima orang, sebagian besar berasal dari sektor pertanian yang tidak memiliki lahan yang memadai untuk bertani.

“Penyebab utama tingginya kemiskinan ekstrem di Gorontalo adalah kurangnya akses lahan bagi petani, yang memengaruhi pendapatan mereka,” jelasnya.

Selain itu, Irawati juga menyoroti masalah sosial seperti stunting, perceraian muda, dan pernikahan dini yang turut memengaruhi kondisi kemiskinan di Gorontalo.

“Faktor-faktor ini saling berkaitan dan perlu segera mendapat perhatian,” tambahnya.

Ia berharap Gorontalo dapat memanfaatkan potensi Sumber Daya Alam (SDA) yang melimpah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Saya berharap besar kemajuan Gorontalo, dengan pemanfaatan SDA yang ada. SDA ini perlu dikelola dengan baik untuk kemakmuran masyarakat,” tutupnya. (*)

Share:   

Baca Berita Kami Lainnya di: 
Biru-dan-Ungu-Modern-Webinar-Bisnis-Facebook-Post-1
Merah-Ilustrasi-Kampanye-Ayo-Memilih-Pemilihan-Umum-Instagram-Post-2