Boalemo

Menjelang Musim Kemarau, Panen Petani Jagung di Boalemo Terancam Gagal

×

Menjelang Musim Kemarau, Panen Petani Jagung di Boalemo Terancam Gagal

Sebarkan artikel ini
Petani Boalemo Sedang Memeting Jagung, Foto:(Rifal/bicaraa.com)

Nikmati Update Berita Terbaru dari Bicaraa.com Setiap Hari Melalui Saluran Whatsapp, Bisa Klik Disini


BOALEMO, BICARAA.COM – Krisis air yang melanda wilayah pertanian di Kecamatan Tilamuta, Kabupaten Boalemo, mulai berdampak serius terhadap produktivitas petani. Minimnya fasilitas irigasi dan curah hujan yang rendah menyebabkan hasil panen anjlok jelang musim kemarau.

Salah satu petani, Mirna Arsid (51), mengungkapkan bahwa selama beberapa bulan terakhir lahan jagungnya mengalami kekeringan karena tidak adanya pasokan air yang memadai.

“Kami sangat bergantung pada air hujan. Tapi belakangan ini hujan jarang turun dan tidak ada saluran irigasi yang bisa menjangkau lahan jagung kami. Jadi panennya menurun,” kata Mirna saat ditemui bicaraa.com, pada Selasa (29/07/2025).

Ia menyebut, kondisi serupa juga dirasakan petani lain di sejumlah desa di Tilamuta. Beberapa di antaranya bahkan terpaksa menunda tanam atau membiarkan lahan tidak digarap karena kekurangan air.

“Kami butuh pompa air atau dibuatkan jalan air dari sumber terdekat. Kalau tidak, bisa-bisa kami tidak tanam sama sekali saat musim kemarau nanti,” tambahnya.

Para petani berharap adanya respons cepat dari pemerintah daerah, khususnya Dinas Pertanian Kabupaten Boalemo, agar ketahanan pangan masyarakat desa tetap terjaga di tengah perubahan iklim.

Menanggapi kondisi ini, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Boalemo, Andi Faisal Hurudji, membenarkan adanya laporan kekurangan air dari kelompok tani di beberapa desa di Kecamatan Tilamuta. Ia memastikan wilayah tersebut termasuk dalam prioritas penanganan.

“Kami telah menyusun rencana bantuan pompa air untuk beberapa desa, termasuk yang ada di Tilamuta. Usulan ini sudah masuk dalam program pengadaan tahun ini, baik melalui APBD maupun bantuan dari pusat,” ujar Andi Faisal.

Ia menambahkan, kelompok tani diminta segera melengkapi dokumen administrasi dan memperbarui data keanggotaan agar proses penyaluran bantuan tidak tertunda.

“Kami akan kirim tim teknis ke lapangan pekan ini untuk mengecek kondisi sumber air dan kebutuhan pasti petani. Kami berkomitmen tidak tinggal diam,” tutupnya. (*) 

Share:   

Baca Berita Kami Lainnya di: 
Image