Disusul juga komentar dari akun facebook, Santi Nuwa, “Sedangkan Jaga (sering) Demo, tidak ada solusi dari Pemerintah, apalagi cuma surat terbuka (Postingan Facebook).”
Ditempat berbeda, setelah mendapat konfirmasi, Fengki Taniu (34) salah satu warga setempat mengungkapkan kekesalannya yang terulang kesekian kali.
Dirinya mengungkapkan, para penambang hanya menari nafkah untuk keluarga. Hanya saja selalu berbenturan dengan kebijakan yang merugikan mereka.
“Kami ini tidak punya pekerjaan lain selain menambang. Kalau selalu dibatasi dan ditutup ketika masuk wilayah tambang, terus kami akan menafkahi keluarga kami dari mana!” tegasnya.
Sementara itu, semenjak viral dan tersebar di grup Whatsapp. Sejumlah perusahaan tambang emas di Kabupaten Pohuwato, belum memberikan klarifikasinya soal isu yang beredar. (*)