BICARAA.COM-Kritikan pedas kembali mencuat kepada sejumlah perusahaan tambang emas di Kabupaten Pohuwato, Gorontalo.
Hal itu terlihat dari salah satu postingan akun facebook bernama Marni Tntu.
Terpampang jelas dalam postingannya, Marni Tntu sangat geram pembatasan yang dilakukan oleh perusahan emas kepada penambang lokal di Kabupaten Pohuwato ketika memasuki wilayah pertambangan.
Dalam kutipannya, para penambang lokal pohuwato hanya ingin mencari nafkah. Serta, para penambang yang masuk wilayah tambang adalah pemilik lokasi yang belum dibayarkan tali asihnya hingga saat ini oleh perusahaan.
“Mohon kebijaksanaan dari pemerintah Kabupaten Pohuwato, bisa memberikan peluang dan tidak membatasi para ojek ataupun para pemilik lokasi yang membawa fasilitas untuk untuk menambang di lokasi yang belum menerima Tali asih dari pihak perusahaan. Dan untuk perusahaan kami diam bukan berarti kami takut. Kami bukan pemberontak, kami hanya menuntut hak kami, jika keadilan tidak ada, akan tiba saatnya kami akan melawan.”
Bahkan, dalam postingannya, Marni Tntu mengungkapkan harus berhadapan langsung dengan TNI/Polri, sedangkan mereka bukan musuh dari penambang.
“Kami dihadapkan dengan TNI/Polri. Kami Rakyat NKRI. Kami bukan musuh TNI/Polri.”
Setelah diposting, ungkapan Marni Tntu dikanal Facebooknya mendapatkan beragam komentar dari pemilik akun facebook lain.
Salah satunya, akun facebok bernama Mom’s April, “Waw Maju. Mati demi membela hak sendiri lebih terhormat daripada hidup dianggap bodoh oleh pendatang.”
Disusul juga komentar dari akun facebook, Santi Nuwa, “Sedangkan Jaga (sering) Demo, tidak ada solusi dari Pemerintah, apalagi cuma surat terbuka (Postingan Facebook).”
Ditempat berbeda, setelah mendapat konfirmasi, Fengki Taniu (34) salah satu warga setempat mengungkapkan kekesalannya yang terulang kesekian kali.
Dirinya mengungkapkan, para penambang hanya menari nafkah untuk keluarga. Hanya saja selalu berbenturan dengan kebijakan yang merugikan mereka.
“Kami ini tidak punya pekerjaan lain selain menambang. Kalau selalu dibatasi dan ditutup ketika masuk wilayah tambang, terus kami akan menafkahi keluarga kami dari mana!” tegasnya.
Sementara itu, semenjak viral dan tersebar di grup Whatsapp. Sejumlah perusahaan tambang emas di Kabupaten Pohuwato, belum memberikan klarifikasinya soal isu yang beredar. (*)