BICARAA.COM, POHUWATO – Jembatan Asa yang menjadi salah satu akses utama warga Desa Taluduyunu, Kecamatan Buntulia, Kabupaten Pohuwato, kini menghadapi ancaman serius akibat abrasi. Air sungai di bawahnya terus melebar, membuat kondisi jembatan semakin rentan terhadap kerusakan.
Warga setempat, Kadir Majana (47) mengungkapkan kekhawatirannya terkait kondisi jembatan yang kian memprihatinkan.
Saat ditemui bicaraa.com Senin (30/09/2024), ia menjelaskan banyak warga merasa was-was saat melintasi jembatan tersebut.
“Kami merasa khawatir dan takut saat melewati jembatan ini. Kondisinya semakin memburuk karena abrasi yang memperbesar aliran sungai di bawahnya,” ungkapnya.
Warga sering kali memilih untuk tidak melintasi jembatan saat melihat tanda-tanda ketidakstabilan. Mereka waspada terutama saat musim penghujan tiba, di mana air sungai meluap dan mempercepat proses abrasi di bawah jembatan.
“Sebelum melewati, kami sering memperhatikan apakah jembatan bergoyang atau tidak. Jika bergoyang, kami langsung balik arah,” tambah Sumitro.
Rio Kasim (32) , Aparat Desa Taluduyunu, turut memberikan tanggapannya terkait situasi yang terjadi.
Ia membenarkan bahwa abrasi semakin parah terutama di musim hujan, dan kondisi tersebut menjadi perhatian serius bagi pemerintah setempat.
“Memang benar, ada abrasi yang terus terjadi, terutama di musim hujan. Jika dibiarkan, kerusakan pada jembatan ini bisa berakibat fatal bagi warga yang melintas,” ujarnya.
Ia juga menambahkan pemerintah Pohuwato setempat perlu segera melakukan evaluasi dan menyusun langkah-langkah penanganan yang tepat untuk mengurangi risiko lebih lanjut.
“Kami berharap pemerintah segera memberikan perhatian lebih terhadap kondisi ini, karena berkaitan dengan keselamatan warga kami,” tutupnya. (*)