Pohuwato

Jalan Rusak Teratai Pohuwato Mangkrak, Anggaran Rp43 Miliar Hilang

×

Jalan Rusak Teratai Pohuwato Mangkrak, Anggaran Rp43 Miliar Hilang

Sebarkan artikel ini
Potret Jalan Rusak dan Berlubang di Desa Teratai, Kecamatan Marisa, Kabupaten Pohuwato, Foto: (Irfandi Jumaati/bicaraa.com)

Nikmati Update Berita Terbaru dari Bicaraa.com Setiap Hari Melalui Saluran Whatsapp, Bisa Klik Disini


POHUWATO, BICARAA.COM – Kondisi jalan rusak di Desa Teratai, Kecamatan Marisa, Kabupaten Pohuwato, kembali menjadi sorotan tajam masyarakat.

Ruas jalan yang menghubungkan kawasan belakang rumah susun sederhana sewa (rusunawa) ini setiap hari dilalui warga, namun perbaikannya tak kunjung terealisasi.

Kerusakan di perempatan Desa Teratai sudah berlangsung bertahun-tahun, lubang menganga dan permukaan aspal yang terkelupas menjadi pemandangan sehari-hari, mengganggu mobilitas warga dan meningkatkan risiko kecelakaan.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Pohuwato, Risdiyanto Mokodompit, mengungkapkan pada tahun anggaran 2025 tidak ada kegiatan pengaspalan yang didanai melalui Dana Alokasi Khusus (DAK).

Menurutnya, pemerintah pusat melakukan efisiensi anggaran hingga membuat alokasi sebesar Rp43 miliar untuk perbaikan jalan di daerah menjadi nol.

“Untuk tahun ini memang tidak ada pengaspalan, karena anggaran Rp43 miliar sudah diefisiensi dan dinolkan oleh pusat,” ujar Risdiyanto, Selasa (23/9/2025).

Ia menambahkan, ruas jalan yang rusak tersebut sebenarnya masuk kewenangan Pemerintah Provinsi Gorontalo, bukan kabupaten.

“Itu kewenangan provinsi, dan saya sudah berulang kali sampaikan. Tapi provinsi juga terbatas anggarannya,” jelasnya.

Sejumlah warga pun mengaku sangat terdampak dengan kondisi tersebut.

Samsul Bahri (46), seorang pengendara yang setiap hari melintasi jalan itu, menilai kerusakan jalan semakin parah dan kerap menyebabkan pengendara jatuh.

Ia menyebut alasan anggaran tidak bisa terus-menerus dijadikan jawaban pemerintah, sebab keselamatan pengguna jalan lebih mendesak untuk diprioritaskan.

“Kalau hujan, banyak sekali motor tergelincir karena lubang tertutup air. Kami ini butuh jalan aman, bukan alasan anggaran setiap tahun,” tutupnya. (*)

Share:   

Baca Berita Kami Lainnya di: 
Image