GorontaloInfo Terkini

INFO TERKINI! Limbah Busuk Rendam 45 Rumah, Warga Dembe Nekat Jebol Tanggul Danau Limboto

×

INFO TERKINI! Limbah Busuk Rendam 45 Rumah, Warga Dembe Nekat Jebol Tanggul Danau Limboto

Sebarkan artikel ini
Sejumlah Warga Menjebol Tanggul Untuk Membuat Aliran Limbah Menuju Danau Limboto. FOTO: (BICARAA.COM)

Nikmati Update Berita Terbaru dari Bicaraa.com Setiap Hari Melalui Saluran Whatsapp, Bisa Klik Disini

GORONTALO, BICARAA.COM– Kesal karena tidak ada realisasi terkait masalah genangan air limbah yang telah berlangsung berbulan-bulan, sejumlah warga Kelurahan Dembe I, Kecamatan Kota Barat, Kota Gorontalo, nekat menjebol tanggul di Danau Limboto, Rabu (05/03/2025)

Aksi ini dilakukan agar genangan air yang merendam pemukiman warga bisa dialirkan ke danau. Proses penjebolan dilakukan dengan alat seadanya, seperti cangkul, linggis, dan sekop.

Kekecewaan warga bukan tanpa alasan. Genangan air limbah ini tidak hanya tak kunjung surut, tetapi debit airnya semakin meningkat, terutama saat musim penghujan tiba.

Selain menimbulkan bau busuk yang menyengat, kondisi ini juga memicu berbagai penyakit, seperti malaria, diare, dan penyakit kulit.

Warga mengaku sudah tidak tahan dengan dampak buruk yang mereka alami.

Siswati Ibrahim, salah seorang warga mengungkapkan, sebelumnya pihak dinas terkait telah datang ke lokasi, namun hingga saat ini belum ada tindakan nyata.

“Kami sudah menunggu terlalu lama, tapi tidak ada perubahan. Akhirnya, kami memutuskan untuk bertindak sendiri,” ujarnya.

Diketahui, dampak dari genangan air limbah ini dirasakan oleh 167 kepala keluarga dengan 45 rumah terendam.

Menanggapi hal ini, Rizal Baili, Lurah Dembe I, Kecamatan Kota Barat menyampaikan, pihaknya telah berkoordinasi dengan berbagai instansi terkait untuk menangani masalah yang ada.

Karena setelah dikaji, meluapnya limbah air dipemukiman warga karena menumpuknya eceng gondok di jalar air menuju sungai tapodu.

“Kami sudah rapat bersama Kapolsek Kota Barat, Camat Kota Barat, Kapolsek Tilango, dan Camat Tilango untuk menanggulangi masalah yang ada. Disampingi itu sudah disampaikan juga ke Balai Wilayah Sungai (BWS) Provinsi, namun terkendala keterbatasan anggaran,” jelas Rizal.

Ia juga menambahkan upaya penanganan telah direncanakan sejak Juli 2024 dengan pengadaan alat berat.

“Saat ini, dua alat berat sudah tersedia, hanya saja bahan bakarnya yang belum ada, sehingga pengerukan tumpukan eceng gondok belum dilakukan, namun kami akan tetap berupaya untuk melakukan itu,” tutupnya. (*)

Share:   

Baca Berita Kami Lainnya di: 
Putih-Biru-Modern-Simpel-Selamat-Hari-Dokter-Nasional-Instagram-Post-3